Klarifikasi Menag Yaqut tentang Kemenag Hadiah Negara untuk NU: Untuk Motivasi Santri

Menurut Menag Yaqut Cholil Qoumas, ucapannya mengenai Kementerian Agama hadiah negara untuk NU

Wakos Reza Gautama
Senin, 25 Oktober 2021 | 13:17 WIB
Klarifikasi Menag Yaqut tentang Kemenag Hadiah Negara untuk NU: Untuk Motivasi Santri
Ilustrasi Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. Menag Yaqut klarifikasi ucapan mengenai Kementerian Agama hadiah negara untuk NU. [dokumentasi Kemenag]

SuaraLampung.id - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengklarifikasi ucapannya mengenai Kementerian Agama (Kemenag) merupakan hadiah negara bagi Nahdlatul Ulama (NU).

Menurut Menag Yaqut Cholil Qoumas, ucapannya mengenai Kementerian Agama hadiah negara untuk NU semata-mata untuk memantik semangat para santri dan pondok pesantren pada acara internal.

"Pertama, saya sampaikan di forum internal, intinya adalah memberi semangat kepada para santri dan pondok pesantren," ujar Yaqut di Solo, Senin (25/10/2021) dikutip dari ANTARA.

Yaqut mengatakan pernyataan itu hanya di forum internal yang seharusnya tidak menjadi masalah, sebab tujuannya hanya memberikan motivasi kepada para santri saja.

Baca Juga:Tokoh Agama Usul Kemenag Dibubarkan, Buntut Ucapan Kontroversial Menag Yaqut yang Viral

Bahkan, ia mengibaratkan pernyataannya seperti pasangan suami-istri yang mengatakan bahwa dunia milik berdua.

"Itu sama, kira-kira ketika kalian semua ini dengan pasangannya masing-masing melihat rembulan di malam hari, (mengatakan) dunia ini milik kita berdua, yang lain cuma 'ngekos', salah enggak itu? Saya tanya salah enggak itu? Itu karena internal," kata dia.

Menag memastikan bahwa Kemenag tidak hanya untuk NU. Buktinya, kata Menag, Kementerian Agama memberikan afirmasi kepada semua agama.

"Semuanya diberikan hak secara proporsional. Ormas juga tidak hanya NU saja. Bahkan, di Kemenag ada Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, itu kader Muhammadiyah. Ada juga Irjen Kemenag yang bukan dari NU," kata Menag.

Menurutnya, karakter dasar dan jatidiri NU adalah terbuka dan inklusif. NU hadir untuk memberikan dirinya bagi kepentingan dan maslahat yang lebih besar. "Karena keterbukaan dan mengedepankan kemaslahatan itu sifat dasar NU," kata dia.

Baca Juga:Heboh Pernyataan Kemenag Hadiah Negara Untuk NU, Begini Klarifikasi Menag Yaqut

Sebelumnya, pernyataan Yaqut tersebut mengundang berbagai reaksi di media sosial. Bahkan, PBNU tak sepakat dengan apa yang disampaikan pria yang juga menjabat sebagai Ketua Banser itu.

Sekjen PBNU, Helmy Faishal Zaini dengan tegas menyatakan bahwa Indonesia merupakan milik semua orang dan Kementerian Agama adalah milik semua agama di Indonesia. (ANTARA)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini