Selain itu ITERA juga akan menerapkan teknologi Manajemen Sampah Zero (Masaro), dalam mengolah sampah di Bandar Lampung hingga lebih memiliki nilai tambah.
“Sekarang konsep pengolahan sampah menjadi bernilai ekonomi. Kami melihat pasar - pasar seperti pasar pasirguntung dengan potensi sampah mencapai 11 ton, perlu menerapkan pengolahan sampah dengan sistem Masaro, sehingga bisa lebih bernilai ekonomi,” ujar Mitra Djamal.
Dengan teknologi Masaro yang dirancang ITERA, sampah organik akan diolah menjadi pupuk cair. Sementara sampah non organik akan diolah dengan alat pembakar, hingga dapat menghasilkan beberapa produk seperti pengawet kayu, pestisida organik, dan media tanam.
Terakhir, UPT TIK ITERA juga akan mendampingi pemkot dalam pengembangan akses layanan informasi publik yang terintegrasi. Beberapa aplikasi yang memudahkan layanan informasi akan dirancang bersama, sehingga layanan publik Bandar Lampung dapat diakses hanya dari smart phone.
Baca Juga:Kisah Polisi dan ASN Rampok Mahasiswa: Korban Diikat, Ortunya Dipaksa Bayar