Kisah Aiptu Jacklyn Chopper, 11 Peluru Bersarang di Tubuh Ditembaki Perampok

Jacklyn Chopper mengklaim tak keberatan dimutasi ke Bidang Humas Polda Metro Jaya

Wakos Reza Gautama
Rabu, 20 Oktober 2021 | 10:58 WIB
Kisah Aiptu Jacklyn Chopper, 11 Peluru Bersarang di Tubuh Ditembaki Perampok
Ilustrasi Aiptu Jakaria alias Jacklyn Choppers. Jacklyn Chopper selamat setelah 11 peluru bersarang di tubuh [Suara.com/Arief Hermawan P]

SuaraLampung.id - Aiptu Jakaria alias Jacklyn Chopper ke depan tidak lagi akan bersentuhan langsung dengan penjahat. 

Ini seiring keluarnya surat mutasi Jacklyn Chopper. Sebelumnya Jacklyn Chopper berdinas di Unit 2 Subdit IV Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

Setelah keluarnya Surat Telegram Nomor: ST/458/X/KEP/2021 yang ditandangani oleh Karo SDM atas nama Kapolda Metro Jaya, Jacklyn C hopper dipindah ke Bidang Humas Polda Metro Jaya. 

 "Gue dipercaya oleh pimpinan untuk mengelola media sosial di Bid Humas Polda Metro Jaya. Kan Memang gue suka bermain di medsos. Dulu gue hubungannya sama penjahat, nah sekarang gue hubungannya dengan masyarakat," kata Jacklyn kepada wartawan, Rabu (20/10/2021).

Baca Juga:Cerita Aiptu Jacklyn Dimutasi Ke Humas Polda: 25 Tahun Buru Penjahat, Kini Kelola Medsos

Jacklyn juga mengklaim tak keberatan dimutasi ke Bidang Humas Polda Metro Jaya. Terlebih, katanya, dia perlu penyegaran usai 25 tahun ditempatkan di bidang reserse.

"Apalagi gue kan udeh 25 tahun di reserse jadi perlu penyegaran dan polisi kan bukan reserse aje, ada bidang Intel, Lantas, Sabhara, Humas dan Bimas," katanya.

Aiptu Jakaria alias Jacklyn Choppers saat berkunjung ke kantor Redaksi Suara.com, Jakarta, Jumat (1/3). [Suara.com/Arief Hermawan P]
Aiptu Jakaria alias Jacklyn Choppers saat berkunjung ke kantor Redaksi Suara.com, Jakarta, Jumat (1/3). [Suara.com/Arief Hermawan P]

Selamat Ditembus 11 Peluru

Selama 25 tahun bertugas di bagian Reserse, Jacklyn Chopper sudah sering menghadapi penjahat jalanan. Salah satu pengalaman yang tak terlupakan bagi Jacklyn Chopper adalah ketika menangkap perampok mesin ATM. 

Di tahun 2006 terjadi perampokan mesin pengisi ATM di daerah Cawang dengan nilai kerugian mencapai Rp 2,8 miliar.  Polisi bergerak cepat menangkap komplotan pelaku perampokan. 

Baca Juga:Humas Polda Metro Jaya Ungkap Alasan MP Ambarita dan Jacklyn Choppers Dimutasi

Namun ada satu gembong perampok yang berhasil kabur ke Bandung, Jawa Barat. Jacklyn Chopper dan tim mengejar pelaku ke Bandung. Di sana diketahui keberadaan pelaku di Rancaekek, Cipacing. 

Jacklyn Chopper dan tim mencegat pelaku yang berada di dalam mobil bersama dua rekan dan satu wanita. Saat itu anggota tim diwanti-wanti untuk berhati-hati karena pelaku menggunakan senjata api dan granat. 

Terjadilah baku tembak antara aparat kepolisian dan pelaku perampokan. Karena pelaku tak mau menyerah, Jacklyn Chopper berinisiatif menghentikan mobil pelaku. 

Jacklyn Chopper berlari ke mobil pelaku dan mendobrak pintu. Di dalam mobil terjadi pergumulan antara Jacklyn Chopper dengan para pelaku. 

"Saya cekik pelaku. Pelaku nembak. Pertama kali nembak yang saya rasakan daerah jantung. Saya cuma istighfar. Yang ada di pikiran saya jangan sampai pelaku ini lepas," kata Jacklyn Chopper dikutip dari YouTube Kick Andy Show. 

Biarpun sudah ditembaki, Jacklyn Chopper terus memegangi pelaku sampai akhirnya mobil pelaku nabrak mobil anggota kepolisian.

Tubuh Jacklyn Chopper sudah bersimbah darah namun ia masih sadar. Jacklyn Chopper segera dibawa ke rumah sakit di daerah Cipacing. 

Menurut Jacklyn Chopper, para komandannya ketika itu pada menangis melihat kondisi Jacklyn Chopper bersimbah darah akibat tembakan. Jacklyn Chopper lalu meminta para komandannya untuk tidak menangis karena ia yakin akan tetap hidup. 

"Saya masih sadar. (yakin bakal hidup) Karena syahadat saya lancar. Setau saya kalo di sinetron kalo syahadatnya susah sudah pasti mati itu," ujar Jacklyn Chopper disambut tawa penonton.

Setelah di rumah sakit diketahui ada 11 peluru bersarang di tubuh Jacklyn Chopper.  Di jantung 2 peluru, perut tengah 1 peluru, perut kiri 2 peluru, perut kanan 2 peluru, tangan kanan 1, tangan kiri 3.

Setelah operasi selama sembilan jam, Jacklyn Chopper tetap hidup. Dari 11 peluru hanya ada tiga peluru di tangan kiri yang tidak bisa dikeluarkan. Ini karena peluru itu sudah hancur bercampur dengan tulang. Dokter ketika itu menyarankan tangan kiri Jacklyn Chopper diamputasi namun Jacklyn menolak.

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak