Skenario Baru: Letjen Dudung Panglima TNI, Jenderal Andika Dampingi Puan di Pilpres 2024

Menurut Slamet Ginting, pergantian Panglima TNI saat ini diwarnai dinamika politik yang sangat tinggi.

Wakos Reza Gautama
Jum'at, 08 Oktober 2021 | 10:29 WIB
Skenario Baru: Letjen Dudung Panglima TNI, Jenderal Andika Dampingi Puan di Pilpres 2024
Ilustrasi KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa. Jenderal Andika Perkasa diprediksi jadi pendamping Puan Maharani pada pilpres 2024 sedangkan Letjen Dudung jadi Panglima TNI. [Muhammad Moeslim/suara.com]

SuaraLampung.id - Pengganti Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai Panglima TNI hingga kini masih misteri. Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum juga mengirimkan nama calon Panglima TNI ke DPR RI. 

Padahal masa pensiun Marsekal Hadi Tjahjanto sudah dekat yaitu pada November 2021. Ini membuat publik bertanya-tanya siapa gerangan Panglima TNI selanjutnya. 

Pengamat Komunikasi Politik dan Militer Universitas Nasional (Unas) Jakarta Slamet Ginting punya analisa menarik mengenai pergantian Panglima TNI tahun ini. 

Menurut Slamet Ginting, pergantian Panglima TNI saat ini diwarnai dinamika politik yang sangat tinggi. Ada tarik menarik kepentingan politik di balik suksesi Panglima TNI. 

Baca Juga:Gagal Jadi Panglima TNI, Jenderal Ini Tetap Abdikan Diri untuk Nusa dan Bangsa

Slamet Ginting memperkirakan Jokowi akan melakukan reshuffle kabinet pada Oktober ini di saat pemerintahannya memasuki masa dua tahun. 

"Reshuffle kabinet ini apakah para kepala staf angkatan atau Panglima TNI akan masuk ke jajaran kabinet atau tidak. Ini akan mempengaruhi," kata dia dikutip dari YouTube Hersubeno Point. 

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Menteri BUMN Erick Thohir saat umumkan bantuan obat gratis kepada pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri. (Tangkapan layar/YouTube Sekretariat Presiden)
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Menteri BUMN Erick Thohir saat umumkan bantuan obat gratis kepada pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri. (Tangkapan layar/YouTube Sekretariat Presiden)

Jokowi Konsultasi ke Empat Tokoh

Slamet Ginting menduga molornya waktu pergantian Panglima TNI karena ada tarik menarik kepentingan politik. Kata Slamet, setidaknya Jokowi akan bertanya ke sejumlah orang untuk mencari calon Panglima TNI yang pas. 

Pertama Jokowi akan bertanya ke Megawati Soekarnoputri. Pendapat Mega akan menjadi acuan. Kedua adalah orang militer yang punya pengaruh di kabinet yaitu Luhut Binsar Pandjaitan.

Baca Juga:Kalah Satu Suara, Jenderal Ini Gagal Jadi Panglima TNI

Ketiga Menteri Pertahanan Prabowo Subianto karena Panglima TNi akan bekerja sama dengan Menhan. Keempat adalah Jenderal Wiranto di Wantimpres.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini