Pantai Sebalang Tercemar Limbah Hitam Misterius, Jumlah Wisatawan Menurun

wilayah yang paling parah tercemar limbah oli dan aspal adalah Pantai Sebalang, Lampung Selatan.

Wakos Reza Gautama
Jum'at, 10 September 2021 | 17:55 WIB
Pantai Sebalang Tercemar Limbah Hitam Misterius, Jumlah Wisatawan Menurun
Limbah di Pantai Sebalang, Lampung Selatan. [Lampungpro.co]

SuaraLampung.id - Limbah warna hitam diduga oli bercampur aspal mencemari perairan pesisir laut wilayah Katibung, Lampung Selatan

Salah satu wilayah yang paling parah tercemar limbah oli dan aspal adalah Pantai Sebalang, Lampung Selatan.

Irwansyah, warga sekitar di Pantai Sebalang mengaku, limbah hitam sudah dua pekan mencemari Pantai Sebalang.

Menurut dia, warga tidak tahu asal datangnya limbah hitam diduga oli dan aspal itu.

Baca Juga:Sampah dari Pelabuhan Bakauheni Timbulkan Bau Tak Sedap, Pemkab Tegur ASDP

"Ini pertama kali terjadi di Pantai Sebalang, tidak tahu sumber limbah ini dari mana. Kalau dilihat warna limbah ini, seperti aspal bercampur oli, saat warga mencoba membersihkan malah makin melebar dan lengket," kata Irwansyah saat ditemui awak media, Jumat (10/9/2021) dikutip dari Lampungpro.co--media jaringan Suara.com.

Adanya pencemaran limbah hitam di Pantai Sebalang menurut Salmawati, pedagang sekitar pantai, mempengaruhi jumlah wisatawan yang datang.

Walaupun kata dia, tetap ada wisatawan yang datang dan nekat berenang, meski air dalam kondisi kotor oleh limbah.

"Banyak pengunjung yang keluar dari pantai setelah berenang, badannya jadi hitam kena aspal. Sejumlah pengunjung yang datang pada akhir pekan kemarin, bahkan menurun karena pantainya yang kotor warna hitam dan lengket," ujar Salmawati.

Warga dan wisatawan sekitar berharap, limbah tersebut bisa segera teratasi dan hilang dari pinggir pantai. Kemudian pihak terkait seperti kepolisian dan pemerintah, bisa menindak tegas oknum yang berusaha mencemari pantai. 

Baca Juga:Lihat Buaya 4 Meter di Tambak Udang Miliknya, Warga Ketapang Lampung Selatan Ini Kabur

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak