Perjuangan Ibu Hamil Terpapar COVID-19 Melahirkan Bayi Kembar, Kisahnya Berakhir Pilu

Ibu hamil sembilan bulan dan bayi kembarnya meninggal karena COVID-19

Wakos Reza Gautama
Selasa, 03 Agustus 2021 | 12:25 WIB
Perjuangan Ibu Hamil Terpapar COVID-19 Melahirkan Bayi Kembar, Kisahnya Berakhir Pilu
Ilustrasi Ibu Hamil. Ibu hamil dan bayi kembarnya meninggal karena COVID-19. [Pixabay/Cparks]

SuaraLampung.id - Kisah pilu dialami seorang ibu hamil dan bayi kembar yang dikandungnya di Kediri, Jawa Timur. 

Ibu hamil bernama Titik Indrawati mengandung bayi kembar dua. 

Ibu hamil sembilan bulan ini awalnya tak menyadari dirinya terpapar COVID-19.

Tiba-tiba Titik Indrawati mengalami sesak dan kontraksi. 

Baca Juga:Ibu Hamil yang Suntik Vaksin Covid-19 Bisa Menularkan Antibodi ke Bayinya

Andi Fatoni, suami dari almarhumah Titik Indrawati segera membawa sang istri rumah sakit. 

Karena mengalami sesak, Titik diharuskan menjalani operasi cesar. 

"Setelah dilakukan screening dan swab antigen, ternyata istri saya positif COVID-19 dan akhirnya dilarikan ke RS Gambiran untuk dirawat. Hasil lab juga menyatakan ada beberapa kondisi yang tidak memungkinkan jika saat itu langsung operasi," kata Andi Fatoni di Kediri, Senin (2/8/2021) dilansir dari ANTARA.

Operasi cesar terhadap Titik sebenarnya dijadwalkan pada Selasa (3/8/2021).

Namun operasi terhadap TItik terpaksa dilakukan hari Minggu (1/8/2021) setelah hasil pemeriksaan menyatakan salah satu bayi meninggal dalam kandungan.

Baca Juga:Kemenkes Ungkap Jenis Vaksin Covid-19 yang Akan Digunakan untuk Ibu Hamil

Dengan risiko tinggi, akhirnya operasi tetap dilakukan dengan jadwal dimajukan.

Namun, istrinya ternyata meninggal dunia pada Senin (2/8/2021) pagi.

Begitu juga dengan dua anak kembarnya semua meninggal dunia.

Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar ikut berduka cita dengan wafatnya ibu hamil dan dua anak kembarnya itu.

Ia juga menginstruksikan seluruh klinik di Kota Kediri menerima pasien ibu hamil yang terpapar COVID-19.

Hal tersebut disampaikannya saat rapat internal koordinasi pagi penanganan COVID-19 (KOPI PAID) yang digelar secara virtual.

"Dinas Kesehatan segera kirim kembali imbauan ke klinik-klinik bersalin. Nantinya, jika ada yang masih menolak akan ada surat peringatan dan bisa dicabut izinnya," tegas Mas Abu, sapaan akrabnya.

Wali Kota juga menegaskan bahwa bagi ibu hamil yang terpapar COVID-19 tidak diperkenankan melakukan isolasi mandiri di rumah.

Ibu hamil dianjurkan untuk dirawat di rumah sakit atau klinik kesehatan demi memantau kesehatannya.

"Ibu hamil ini rentan apalagi bila positif COVID-19, jadi perlu dibawa ke rumah sakit atau klinik agar terpantau kesehatannya secara maksimal," kata dia.

Ketua PKK Kota Kediri Ferry Silvana Feronica juga berduka dengan kejadian tersebut.

Ia menyampaikan, pada kondisi seperti ini, ibu hamil memang sangat perlu pendampingan khusus dan membekali diri dengan bermacam pengetahuan terkait COVID-19 pada ibu hamil.

"Ini untuk menjaga diri sendiri. Lalu sering melakukan pemeriksaan kehamilan dan screening COVID-19. Jangan ditutup-tutupi jika ada keluhan, disampaikan saja semuanya saat periksa," kata Bunda Fey, sapaan akrabnya.

Selain itu, Bunda Fey juga menyarankan bagi pasangan suami istri untuk berkenan menunda program kehamilan terlebih dahulu. Kondisi saat ini (pandemi COVID-19) akan berisiko tinggi untuk ibu dan janin.

Dinas Kesehatan Kota Kediri mendata terdapat enam kasus meninggal pada ibu hamil terpapar COVID-19. Data itu akumulasi per Juli 2021.

Sementara itu, di Kota Kediri hingga Minggu (1/8/2021) terdapat 2.809 orang yang terkonfirmasi positif COVID-19. Ada 625 orang yang masih dirawat, 1.949 orang telah sembuh dan 235 orang telah meninggal dunia. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini