SuaraLampung.id - Seorang terduga teroris melarikan diri dari ruang pemeriksaan Mapolda Bangka Belitung pada Kamis (1/7/2021) lalu. Terduga teroris tersebut ditangkap Rabu (30/6/2021).
AS dibawa ke Mapolda Bangka Belitung untuk menjalani pemeriksaan. Di saat menjalani pemeriksaan, terduga teroris berinisial AS melarikan diri.
Terduga teroris AS yang melarikan diri ini pun kembali menjadi buruan Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri bersama Tim Gabungan Polda Bangka Belitung.
Setelah kabur selama kurang lebih satu hari, AS dibekuk Densus dan Polda Babel. Polisi menangkap AS di rumah keluarganya di Kampung Kace, Kecamatan Mendo Barat, Kabupaten Bangka.
Baca Juga:Terduga Teroris Bunuh Diri Usai Tikam Polisi
AS ditangkap di rumah kerabatnya yang berjarak satu jam perjalanan dari Mapolda Bangka Belitung.
"Penangkapan AS oleh Tim Densus dan Tim Gabungan Reskrim serta Intel Polda Babel berlangsung Senin (5/7/2021) pukul 21.30 WIB," kata Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan dilansir dari ANTARA.
"Bersama dengan penangkapan AS, ditangkap dua orang lainnya, diduga masih kerabatnya, keterlibatannya adalah menyembunyikan AS," kata Ramadhan.
Ramadhan belum mengungkap inisial dua kerabat AS yang ikut ditangkap Senin kemarin. Polisi masih menyelidiki keterlibatan keduanya dengan AS.
Polisi juga telah menyelidiki bahwa AS merupakan anggota kelompok Jamaah Islamiah (JI). Sebelumnya Polri menyebutkan AS terlibat kelompok JAD.
Baca Juga:Terduga Teroris di Deli Serdang Ditangkap, Senjata Rakitan Disita
Penangkapan AS merupakan hasil pengembangan dari penangkapan dua terduga teroris yakni DS yang ditangkap di Jakarta Timur, dan SY ditangkap di Jakarta Barat.
Ketiganya terlibat dalam pengiriman senjata api beserta amunisi. AS mengirimkan senjata api dan amunisi dari Bangka Belitung kepada DS di Jakarta Timur. Sementara SY adalah penggalang dana sekaligus yang mengirimkan uang untuk pembelian senjata api tersebut.
"Jadi peran DS itu yang menerima paket senjata ini," ungkap Ramadhan.
Sedangkan terduga SY, kata Ramadhan, berperan menggalang dana dan memiliki rekening bank tempat penampungan dana pembelian senjata.
Dana yang digalang oleh SY dikirimkan kepada AS yang ada di Bangka Belitung untuk mengirim paket berisi senjata.
SY telah melakukan beberapa kali transaksi pengiriman dana untuk pembelian senjata kepada AS.
"Dana pertama dikirim Rp3 juta, dana kedua Rp7 juta, dan ketiga dikirim Rp3 juta. Ada kolom keterangan dalam pengiriman tertulis revolver, dan senapan panjang," kata Ramadhan. (ANTARA)