BMKG Catat 181 Kali Gempa Bumi di Tanggamus, Polres Lakukan Pantauan Udara

BMKG mencatat 181 gempa bumi di Tanggamus dengan 10 kali gempa dirasakan

Wakos Reza Gautama
Jum'at, 02 Juli 2021 | 18:43 WIB
BMKG Catat 181 Kali Gempa Bumi di Tanggamus, Polres Lakukan Pantauan Udara
suasana Kabupaten Tanggamus dipantau dari udara setelah gempa bumi, Jumat (2/7/2021). [Lampungpro.co/Humas Polres Tanggamus]

SuaraLampung.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat ada 181 kali gempa bumi yang terjadi di Tanggamus, Lampung, sepanjang Kamis (1/7/2021) hingga Jumat (2/7/2021). 

Gempa bumi yang terjadi di Tanggamus sempat dirasakan getarannya oleh warga namun tidak sampai menimbulkan kerusakan pada bangunan. 

“Kami mencatat 181 gempa bumi di Tanggamus dengan 10 kali gempa dirasakan. Gempa yang terjadi bervariasi dari Magnitudo 1,1 hingga 4,6,” kata Anton Sugiharto, Kepala Stasiun Geofisika BMKG Lampung Utara, Jumat (2/7/2021) dilansir dari Lampungpro.co--media jaringan Suara.com. 

Kejadian gempa di Tanggamus Lampung ini disebut termasuk gempa swarm yakni serangkaian aktivitas gempa dengan Magnitudo relatif kecil. Frekuensi kejadiannya yang sangat tinggi dan berlangsung dalam waktu relatif lama di wilayah sangat lokal. 

Baca Juga:Tanggamus Kembali Dilanda Gempa Jumat Dinihari

Apakah kondisi tersebut termasuk berbahaya?

“Kalau tingkat kebahayannya karena ini (kekuatan gempa) relatif kecil, memang biasanya tidak berdampak terhadap sekitar. Pada saat ini juga kami tidak melihat ada laporan kerusakan terkait dampak gempa tersebut. Namun demikian, tentu tetap harus diwaspadai karena potensi gempa susulan masih tetap bisa terjadi dan itu yang mesti diwaspadai,” lanjut Anton. 

Anton menjelaskan di Lampung ada dua sesar atau patahan lempeng bumi yang aktif. Pertama, Sesar Lokal yang membentang dari Tarahan hingga Natar.

Sementara yang kedua dan juga masih aktif yaitu Sesar Semangko. Sesar Sumatera ini memiliki 19 segmen dan membentang 1.900 kilometer dari Aceh hingga Lampung. 

Kejadian gempa yang terjadi di Tanggamus, sepanjang kemarin hingga hari ini, kata Anton, dipicu aktivitas Sesar Semangko Barat.

Baca Juga:Pendaki yang Hilang di Gunung Tanggamus Ditemukan Selamat

“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa yang terjadi merupakan jenis dangkal akibat aktivitas Sesar Lokal Semangko Barat,” kata Anton. 

Peningkatan aktivitas kegempaan di Tanggamus tentunya patut diwaspadai. "Gempa signifikan yang terjadi tersebut dapat menjadi alarm bahwa zona gempa di sepanjang patahan besar Sumatera aktivitasnya meningkat,” kata Anton. 

Jajaran Polres Tanggamus kembali melakukan pemeriksaan dan patroli wilayah hukum yang memiliki perairan guna memastikan kondisi terkini pasca beberapa kali gempa yang terjadi.

Selain patroli oleh sejumlah personel tersebut, Polres Tanggamus juga menerjunkan drone guna memantau dari udara wilayah Kecamatan Kota Agung Kabupaten Tanggamus. 

Kasubbag Humas Polres Tanggamus Iptu M. Yusuf, mengungkapkan, hasil patroli dan video udara diketahui wilayah perairan Kabupaten Tanggamus terpantau aman dan kondusif.

Selain itu pantauan bangunan-bangunan tinggi juga tidak ada perubahan maupun keretakan sehingga dipastikan tidak ada kerusakan. 

"Hasil pantauan wilayah pantai dan pantauan udara dipastikan tidak ada kerusakan dan korban," kata Iptu M. Yusuf mewakili Kapolres Tanggamus AKBP Oni Prasetya, Jumat (2/7/2021) siang. 

Hal itu juga seiring dengan tidak adanya laporan masyarakat ke Polres Tanggamus dann Polsek jajaran. "Untuk sementara, dari warga Tanggamus tidak ada yang melaporkan kerusakan. Namun kami akan terus memantau melalui Polsek jajaran," ujarnya. 

Kasubbag Humas kembali menghimbau masyarakat  tetap tenang dan waspada. "Jangan percaya berita atau gambar hoax melalui media sosial. Tetap mengacu kepada informasi BMKG dan pemerintah," kata dia. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini