SuaraLampung.id - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto akhirnya muncul ke publik. Setelah lama diam, Prabowo bicara banyak mengenai isu pertahanan di podcast Deddy Corbuzier.
Di podcast bersama Deddy Corbuzier, Prabowo Subianto mengonfirmasi beberapa isu sensitif seperti adanya anggaran pertahanan yang mencapai ribuan triliun rupiah.
Prabowo Subianto juga menyindir oknum elit di pemerintahan yang menurutnya memberi masukan salah ke pemerintah. Menurutnya, oknum elit itu meyakinkan pimpinan bahwa Indonesia dalam 40 tahun ke depan tidak akan perang.
"Lu bisa baca 40 tahun ke depan? Mungkin lu (Deddy Corbuzier) bisa," kata Prabowo sambil menunjuk Deddy Corbuzier. Menurut Deddy, dirinya tidak bisa memprediksi 40 ke depan.
Baca Juga:Cerita Lucu Prabowo Pelihara Kucing, Sering Sedih sama Sepatu dan Tas Tamu
Prabowo mengaku berbeda pendapat dengan elit yang menyatakan 40 tahun ke depan Indonesia tidak akan berperang. Dasarnya adalah pengalaman Prabowo saat masih di dunia militer.
Prabowo mengisahkan saat itu ia masih menjadi taruna Akademi Militer di Magelang, Jawa Tengah. Sehari sebelum pelantikan sebagai perwira, ada seorang jenderal dari Jakarta datang ke Magelang.
Jenderal ini memberi pengarahan dan pembekalan kepada para taruna yang akan segera dilantik menjadi perwira. Dalam pengarahannya, jenderal ini memaparkan analisa militer.
Di hadapan ratusan taruna, jenderal itu secara tegas menyatakan bahwa Indonesia tidak akan perang dalam 25 tahun ke depan. Karena itu, sang jenderal meminta para taruna untuk lebih banyak belajar bidang lain seperti sosial politik, dan lainnya.
"Itu saya ingat Desember tahun 1974. Ternyata Desember 1975 pecah (perang) di Timor Timur," ujar Prabowo Subianto. Prabowo yang sudah mengikuti berbagai macam pelatihan mulai dari kecabangan infanteri, para, komando, langsung diterjunkan ke medan perang Timor Timur pada Maret 1976.
Baca Juga:Ini Alasan Prabowo Terima Tawaran Tampil di Podcast Deddy Corbuzier
"Di sana terjadi reuni, Mas Deddy. Reuni sekian angkatan (Akmil). Kumpul semua di Timtim. Berarti kan perangnya besar itu," ujar Prabowo Subianto.
"Belum satu tahun, ramalan jenderal itu tidak benar," imbuh Ketua Umum Partai Gerindra ini. Jadi, kata Prabowo, kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi ke depan. Karena itu Indonesia harus siap menghadapi segala kemungkinan.