Kisah Mualaf Jerman Berpuasa saat Keluarganya Rayakan Natal

Kristiane Backer menceritakan pengalaman puasa Ramadhan nya bersama keluarganya yang Kristen.

Wakos Reza Gautama
Jum'at, 16 April 2021 | 04:20 WIB
Kisah Mualaf Jerman Berpuasa saat Keluarganya Rayakan Natal
Kristiane Backer mualaf Jerman. [Repro Buku Kristiane Backer A Thousand Miles of Faith]

SuaraLampung.id - Kristiane Backer adalah seorang mualaf berkebangsaan Jerman. Kristiane Backer memutuskan memeluk Islam setelah merasa kedamaian di dalam agama Islam. 

Sebelum memeluk Islam, Kristiane Backer beragama Kristen. Keputusannya memeluk Islam awalnya mendapat tentangan pihak keluarga. 

Lama kelamaan keluarga bisa menerima Kristiane Backer sebagai seorang muslim. Kristiane Backer menceritakan pengalaman puasa Ramadhan nya bersama keluarganya yang Kristen. 

Kisah ini Kristiane Backer ceritakan dalam bukunya berjudul "Kristiane Backer A Thousang Miles of Faith". Kristiane mengunjungi keluarganya di Hamburg, Jerman. 

Baca Juga:Nekat Buka Siang Hari, Warung Makan di Tamansari Bogor Ditutup Petugas

Saat itu menjelang Natal. Kristiane Backer mengaku khawatir kedua orang tuanya terganggu saat tahu dirinya baru boleh makan setelah matahari terbenam. 

Ketika hari Natal tiba, seluruh keluarga Kristiane Backer merayakannya. Seluruh keluarganya berkumpul untuk menyantap hidangan Natal tradisional, kalkun panggang. 

Sebelum menyantap kalkun panggang, keluarga Kristiane sore harinya mengawali jamuan dengan kopi dan kue. Saat keluarganya hendak makan jamuan, tiba-tiba keponakan Kristiane berumur 7 tahun nyeletuk. 

"Kita tidak boleh mulai sampai Kristiane buka puasa," celetuk keponakan Kristiane. Dia bersikeras meminta keluarga menunggu dirinya buka puasa baru memulai makan. 

"Untungnya itu beberapa menit lagi. Aku tidak yakin apakah mereka mau menemaniku jika Ramadhan jatuh saat Paskah," ujar Kristiane. 

Baca Juga:Jadwal Imsakiyah Kota Palembang dan Salat Hari Keempat Ramadhan 1442 H

Kristiane terharu dengan sikap toleransi yang ditunjukkan keluarganya. Menurut Kristiane, tidak mudah bagi orang tuanya memahami pilihan imannya. 

Namun lama kelamaan orang tua Kristiane makin terkesan dengan dirinya yang bersungguh-sungguh menjalankan agama Islam.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini