3 Proyek Prioritas di Lampung Diusulkan ke Menteri PPN/Kepala Bappenas

Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mengusulkan tiga proyek prioritas ke Menteri PPN/Kepala Bappenas

Wakos Reza Gautama
Rabu, 24 Februari 2021 | 08:55 WIB
3 Proyek Prioritas di Lampung Diusulkan ke Menteri PPN/Kepala Bappenas
Ilustrasi Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa. Gubernur Lampung mengusulkan 3 proyek prioritas ke Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa. [Suara.com/Yosea Arga P]

SuaraLampung.id - Pemerintah Provinsi Lampung mengusulkan tiga proyek prioritas dibiayai APBN. Tiga proyek prioritas itu untuk mendukung proyek utama. 

Usulan ini diajukan Gubernur Lampung Arinal Djunaidi kepada Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa saat rapat koordinasi dalam rangka Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2022 secara virtual di Ruang Command Center Dinas Kominfotik Provinsi Lampung, Selasa (23/2/2021).

Rakor dipimpin oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa dan diikuti oleh beberapa provinsi di Tanah Air.

Dilansir dari Antara, Arinal menyebutkan,  usulan pertama revitalisasi kawasan tambak Dipasena berupa perbaikan jalan nasional ruas Simpang Penawar -Rawajitu dengan sumber dana dari APBN. Status perkembangan preservasi jalan Simpang Penawar - Gedong Aji Baru - Rawajitu.

Baca Juga:Jika Pemilu dan Pilkada Serentak di 2024, Ini Saran Bawaslu Bandar Lampung

Kedua revitalisasi kawasan tambak Dipasena: rehabilitasi saluran tambak, pengadaan alat, dan pengadaan alat berat dengan sumber dana dari bantuan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Status perkembangan perlu identifikasi lokasi atau kabupaten prioritas dan kegiatan prioritas untuk klaster udang.

Ketiga Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Lampung berupa pembangunan sarana dan prasarana SPAM regional dengan sumber dana dari APBN. Status perkembangan pembangunan JDU SPAM Bandar Lampung.

Adapun hasil pembahasan Pra-Rakorgub 2021 yaitu pembangunan dan peningkatan SPAM; akselerasi replanting dan penerapan Good Agricultural Practice (GAP) sawit rakyat; serta fasilitasi promosi penanaman modal daerah di dalam dan luar negeri.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak