SuaraLampung.id - Jika umumnya malam Natal diisi dengan beribadah dan makan malam keluarga, orang Jepang memiliki tradisi yang berbeda soal malam Natal. Salah satu yang banyak dilakukan dan cukup populer adalah kencan makan malam romantis di malam Natal. Bagi orang Jepang, malam Natal lebih romantis daripada malam Valentine.
Ya, berbeda dari negara lain, masyarakat Jepang memang memiliki tradisi sendiri dalam merayakan Natal. Meski faktanya, hanya sekitar 1 persen dari populasi masyarakatnya yang beragama Kristen. Penasaran seperti apa tradisi orang Jepang merayakan Natal? Ini dia, seperti dilansir dari laman Timeout.
1. Menyantap ayam goreng KFC
Makan malam Natal di berbagai belahan dunia identik dengan kalkun panggang ataupun hidangan festive lainnya. Tapi di Jepang, perayaan Natal berarti menyantap ayam goreng KFC. Kepopuleran KFC untuk Natal ini merupakan kesuksesan pemasaran yang dilakukan oleh manajer toko KFC ketika restoran cepat saji ini pertama dibuka di Jepang pada tahun 1970. Manajer toko Takeshi Okawara - yang kemudian menjadi CEO KFC Jepang - menawarkan paket ayam goreng untuk makan malam Natal, dan konsep tersebut menjadi nasional dengan kampanye 'Kurisumasu ni wa, Kentakki' atau 'Kentucky for Christmas.'
Baca Juga:Gracia Indri Rayakan Natal Bareng Pacar Bulenya
Berkat kampanye pemasaran yang menarik, hingga kini banyak keluarga di Jepang yang memandang KFC sebagai simbol reuni keluarga saat Natal. Bahkan, penjualan KFC akan meningkat 10 kali lipat dari hari biasanya saat periode Natal. Dan Anda harus memesan paket ayam goreng ini beberapa minggu sebelumnya kalau tidak mau mengantri berjam-jam di KFC setempat.
2. Makan strawberry shortcake
Kue Natal yang akan dan selalu disantap orang Jepang adalah strawberry shortcake. Di bulan Desember, kue ini akan Anda temukan di mana saja - toko roti, toko bahan makanan, bahkan supermarket. Salah satu alasan dipilihnya kue strawberry dipilih sebagai kue favorit karena warna merah putihnya mencerminkan warna bendera nasional.
Tradisi ini berawal dari kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II, yang mengakibatkan ekonomi Jepang terpuruk. Kala itu, makanan menjadi langka dan makanan manis merupakan kemewahan yang tak tersentuh bagi kebanyakan orang Jepang. Tentara Amerika dalam upaya membangun kembali Jepang, kerap membagikan permen yang bagi masyarakat Jepang tampak seperti jendela kecil menuju kemegahan dan kemakmuran di masa depan. Dan ketika konsep Natal perlahan-lahan merayap masuk selama tahun-tahun pasca-perang, dan ekonomi juga pulih dengan kesuksesan yang hampir tak terduga, orang Jepang pun merayakannya lewat kue Natal yang manis sebagai simbol 'kesuksesan'.
3. Kencan romantis
Baca Juga:6 Rekomendasi Film Natal Terbaik Sepanjang Masa
Bagi kebanyakan orang Jepang, malam Natal adalah hari paling romantis dalam setahun, bahkan melebihi Hari Valentine. Para pasangan akan melakukan kencan makan malam Natal yang mewah, kemudian diikuti dengan jalan-jalan malam untuk menikmati jalanan kota yang dihiasi lampu-lampu dan hiasan Natal.