Angka Covid-19 Tinggi, Warga Bandar Lampung Malah Longgar Taati Prokes

berkurangnya kepatuhan masyarakat Bandar Lampung menerapkan protokol kesehatan di ruang publik terlihat melalui aktivitas jual beli di pasar tradisional

Wakos Reza Gautama
Sabtu, 19 Desember 2020 | 12:36 WIB
Angka Covid-19 Tinggi, Warga Bandar Lampung Malah Longgar Taati Prokes
Ilustrasi - Sejumlah wisatawan memadati destinasi wisata di Cicalengka. (Ayobandung.com/Aufa Fadil/magang)

SuaraLampung.id - Di tengah tingginya angka kasus Covid-19 di Bandar Lampung, masyarakat mulai longgar menerapkan protokol kesehatan (prokes).

Ini terlihat di sejumlah tempat umum di Kota Bandar Lampung, seperti pasar tradisional, pedagang kaki lima, hingga arena olahraga.

Padahal  terjadi peningkatan kasus terinfeksi COVID-19 yang kini mencapai 2.359 kasus positif, dan 171 kematian di Kota Bandar Lampung, ibu kota Provinsi Lampung.

Mulai berkurangnya kepatuhan masyarakat menerapkan protokol kesehatan di ruang publik terlihat melalui aktivitas jual beli di pasar tradisional pada Sabtu (19/12/2020).

Baca Juga:Jika Keberatan, Ahmad Riza Persilakan Warganya Gugat Perda Covid-19

Meski telah ada pedagang atau pun pembeli yang tetap taat menggunakan masker, namun masih ditemukan pula masyarakat yang tidak mengenakan masker secara benar.

Selain tidak patuhnya masyarakat dalam menggunakan masker, masih pula ditemukan fasilitas cuci tangan yang tidak terisi oleh air atau pun sabun sebagai salah satu cara memutus mata rantai persebaran COVID-19.

"Bukan kita tidak punya masker, tetapi memang kadang kita buka karena panas terlebih ketika mengangkut barang ke dalam pasar," ujar Romli, salah seorang warga, di Bandar Lampung dilansir Suaralampung.id dari Antara.

Menurutnya, dalam menegakkan protokol kesehatan di lingkungan pasar sangatlah sulit, sebab aktivitas jual beli tidak dapat lepas dari adanya kerumunan.

"Sulit kalau mencegah adanya kerumunan, sebab ketika orang membeli barang tentu akan berkerumun, dan banyak yang mulai jenuh sebab COVID-19 sudah hampir 1 tahun berlangsung," katanya lagi.

Baca Juga:Buatan UGM, Tingkat Akurasi GeNose Alat Deteksi Covid-19 Sampai 90 Persen

Hal serupa juga dikatakan oleh salah seorang pedagang kaki lima di Kota Bandar Lampung.

Menurut Ali, pedagang kaki lima itu, banyak masyarakat menerapkan protokol kesehatan bukan karena sadar akan bahaya COVID-19, namun takut akan sanksi.

"Pakai masker ini karena takut kena razia, jadi istilahnya seperti kita takut ditangkap karena tidak pakai helm, kalau tidak ada aparat ya dilepas," ujarnya lagi.

Selain di tempat publik, longgarnya penerapan protokol kesehatan juga terjadi di sejumlah kafe atau pun rumah makan yang terkadang menciptakan kerumunan.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Lampung pada Jumat (18/12), kasus kumulatif COVID-19 Lampung masih terus bertambah dengan total kasus positif mencapai 5.220 orang, dan kematian akibat COVID-19 mencapai 265 orang.

Di sisi lain upaya penanganan COVID-19 masih terus dilakukan, salah satunya Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan kunci utama untuk menekan peningkatan kasus COVID-19 yang cukup tinggi beberapa waktu terakhir adalah dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini