SuaraLampung.id - Nama Siti Hardijanti Rukmana, atau akrab disapa Tutut Soeharto, kembali mencuat ke permukaan. Bukan karena gebrakan bisnis, melainkan manuver hukumnya yang menggugat Menteri Keuangan.
Gugatan ini bak membuka kotak pandangan publik terhadap harta kekayaan keluarga Cendana yang tak pernah sepi dari perhatian.
Di tengah polemik ini, kilauan aset Tutut, kembali jadi perbincangan, mengingatkan kita pada jejak kemewahan yang terhampar dari London hingga gaya hidup jetset anak-anaknya di Amerika.
Data dari laporan legendaris majalah Time edisi 24 Mei 1999 pernah menguak taksiran kekayaan Tutut senilai USD 700 juta dikutip dari Majalah Tempo Edisi Khusus Soeharto.
Angka ini jelas bukan recehan, apalagi jika dibandingkan dengan mayoritas rakyat Indonesia kala itu. Aset-asetnya, yang tersebar di berbagai sektor, menjadi bukti nyata betapa kuatnya cengkraman ekonomi keluarga penguasa Orde Baru.
Investasi Global dan Properti Mewah di Jantung London
Jejak Tutut tak hanya di Indonesia. Dikutip dari buku 'Prabowo Dari Cijantung Bergerak ke Istana' Tutut diketahui memiliki saham di raksasa telekomunikasi dunia seperti Lucent dan Motorola. Ini bukan sekadar investasi biasa, melainkan menunjukkan akses dan koneksi yang luas ke pasar global.
Tak berhenti di situ, bayangan kemewahan Tutut juga terproyeksi di benua Eropa. Ia memiliki beberapa apartemen di kawasan elite London, tepatnya di 16 Hyde Park Square, Mayfair.
Dibeli sekitar tahun 1988 dengan harga 350 ribu poundsterling, sebuah angka fantastis di masanya, melalui Citibank London.
Baca Juga: Tutut Soeharto: Penjaga Setia Trah Cendana
Yang menarik, setelah krisis moneter melanda, renovasi senilai 110 ribu poundsterling bahkan sempat coba ditagihkan ke KBRI, yang tentu saja menolak membayarnya. Sebuah gambaran jelas tentang privilege yang dinikmati.
Anak-Anak Cendana dan Gaya Hidup Bak Raja di Boston
Namun, cerita kekayaan keluarga Tutut tak akan lengkap tanpa menyoroti gaya hidup anak-anaknya, Dandy Rukmana dan Danty Rukmana, yang mencolok mata saat mereka menimba ilmu di Boston, Amerika Serikat. Jika ada pepatah buah jatuh tak jauh dari pohonnya, maka pepatah itu berlaku sempurna di sini.
Sejak kuliah di Boston mulai tahun 1991, Dandy dan Danty disebut-sebut menjalani hidup yang "luar biasa jumawa", bahkan untuk standar orang Amerika.
Sumber-sumber Tempo kala itu sering menyaksikan mereka berlalu lalang dengan mobil-mobil sport mewah yang bikin geleng-geleng kepala, Ferrari, Rolls Royce, dan Porsche.
Konon, Dandy bahkan pernah membeli Lamborghini Diablo seharga Rp 1 miliar! Di kota kecil seperti Boston, pemandangan mobil-mobil ini otomatis memancing bisikan, "Itu cucu salah seorang presiden di Asia."
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
BGN Siapkan Sanksi Finansial bagi SPPG yang Abaikan Standar Dapur MBG
-
BGN Ingatkan Mitra dan Yayasan Tingkatkan Kepedulian terhadap Sekolah Penerima MBG
-
Pasokan Pangan MBG Diperkuat dari Desa, BGN Gandeng Masyarakat dan UMKM
-
Dapur MBG Wajib Penuhi SOP, BGN Siap Evaluasi dan Sesuaikan Insentif Fasilitas
-
BGN Tegaskan Kewajiban Kepemilikan SLHS sebagai Syarat Operasional SPPG