Susan menjelaskan kronologis kejadian longsor di jalan nasional Lintas Barat tepatnya di Lintas Liwa-Krui ruas Simpang Gunung Kemala kilometer (Km) 253+700 tepatnya di Pekon Kubu Perahu, Kecamatan Balik Bukit Kabupaten Lampung Barat tersebut terjadi pada 6 Juli pukul 17.00 WIB. Kejadian ini terjadi karena intensitas hujan yang cukup tinggi.
Akibat intensitas hujan yang cukup tinggi tersebut menyebabkan tergerusnya sebagian badan jalan, hingga tersisa badan jalan yang masih dapat dilalui kendaraan selebar dua meter.
"Bencana alam longsor ini merupakan longsor susulan dari beberapa kejadian longsor yang sudah pernah terjadi di titik yang sama. Menyikapi kejadian ini BPJN melalui PPK 2.3 di daerah Lintas Barat sudah melakukan penanganan mendesak, dan penanganan darurat sementara untuk melakukan pelebaran di bahu jalan sisi sebelah kanan dengan melakukan penimbunan agregat," ucap dia.
Menurut Susan, pelaksanaan pelebaran bahu jalan di sisi sebelah kanan tersebut dilakukan supaya kendaraan bisa melintas, namun jumlah kendaraan dibatasi dan saat melalui jalan tersebut harus dilakukan satu per satu.
"Sebenarnya penanganan tanggap darurat di ruas jalan ini kami usulkan sebanyak empat titik. Namun memang yang perlu penanganan khusus adalah ruas ini karena memerlukan penanganan cukup panjang, sebab kedalaman longsor hampir 45 meter dan perlu ditahan agar tidak terjadi penggerusan tanah lagi," tambahnya.
Susan melanjutkan pihaknya pun untuk sementara ini telah memindahkan material berupa batu di sungai, serta mengalihkan aliran airnya agar tidak menggerus jalan. Dan saat pengerjaan permanen selesai dilakukan maka semua akan dikembalikan ke kondisi semula.
"Derasnya aliran air bisa menggerus bahu jalan jadi dialihkan sementara dan sekarang kondisinya cukup kondusif. Kalau tidak hujan akan segera dilakukan pengecoran dinding retaining wall," ujarnya.
Ia mengatakan proses perbaikan ruas jalan nasional yang terdampak longsor tersebut akan selesai sepenuhnya pada Desember 2025. Sebab saat ini masih dalam proses penanganan mendesak agar tidak semakin memperparah kerusakan pada ruas jalan.
"Pengerjaan darurat ini akan terus dilaksanakan agar tidak mengganggu mobilitas masyarakat, dan menjaga keamanan pengguna jalan," tambahnya. (ANTARA)
Baca Juga: Liburan Berubah Jadi Duka: Warga Lampung Utara Hilang di Pantai Labuhan Jukung
Berita Terkait
-
Liburan Berubah Jadi Duka: Warga Lampung Utara Hilang di Pantai Labuhan Jukung
-
Terkendala Efisiensi, BPJN Lampung Meminta Bantuan Pusat untuk Penanganan 5 Titik Longsor
-
Mudik Lebaran 2025: BPJN Lampung Siagakan Alat Berat di Jalur Rawan Longsor
-
Info Mudik 2025: Daftar Jalan Rawan Longsor di Lampung
-
Akses Wisata Way Ratai-Simpang Mutun Lampung Normal Kembali Pasca Longsor
Terpopuler
- Pemain Keturunan Rp260,7 Miliar Bawa Kabar Baik Setelah Mauro Zijlstra Proses Naturalisasi
- 4 Link Video Syur Andini Permata Bareng Bocil Masih Diburu, Benarkah Adik Kandung?
- 41 Kode Redeem FF Terbaru 10 Juli: Ada Skin MP40, Diamond, dan Bundle Keren
- 4 Rekomendasi Sepatu Running Adidas Rp500 Ribuan, Favorit Pelari Pemula
- Eks Petinggi AFF Ramal Timnas Indonesia: Suatu Hari Tidak Ada Pemain Keturunan yang Mau Datang
Pilihan
-
Prediksi Oxford United vs Port FC: Adu Performa Ciamik di Final Ideal Piala Presiden 2025
-
Ole Romeny Kena Tekel Paling Horor Sepanjang Kariernya, Pelatih Oxford United: Terlambat...
-
Amran Sebut Produsen Beras Oplosan Buat Daya Beli Masyarakat Lemah
-
Mentan Bongkar Borok Produsen Beras Oplosan! Wilmar, Food Station, Japfa Hingga Alfamidi Terseret?
-
Sri Mulyani Umumkan 26 Nama Lolos Seleksi DK LPS, Ada Mantan Bos BUMN, BI Hingga OJK
Terkini
-
Gunung Anak Krakatau Kini Bisa Dikunjungi Sepanjang Tahun! Siap Berpetualang?
-
BRI Dorong UMKM Tanaman Hias Naik Kelas Lewat Klasterkuhidupku
-
Jaringan AgenBRILink BRI Dorong Literasi dan Inklusi Keuangan Daerah
-
Geger di Kalianda! Bayi Cantik Ditinggal di Teras Warga, 4 Fakta Ini Ungkap Kisah Pilu di Baliknya
-
Pemutihan Pajak Kendaraan di Lampung Raup Rp140 Miliar