Wakos Reza Gautama
Kamis, 10 Juli 2025 | 10:27 WIB
Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Lampung mengatakan kebutuhan untuk penanganan perbaikan jalan lintas Liwa (Lampung Barat)-Krui (Pesisir Barat) yang terdampak longsor mencapai Rp9,6 miliar. [ANTARA]

Susan menjelaskan kronologis kejadian longsor di jalan nasional Lintas Barat tepatnya di Lintas Liwa-Krui ruas Simpang Gunung Kemala kilometer (Km) 253+700 tepatnya di Pekon Kubu Perahu, Kecamatan Balik Bukit Kabupaten Lampung Barat tersebut terjadi pada 6 Juli pukul 17.00 WIB. Kejadian ini terjadi karena intensitas hujan yang cukup tinggi.

Akibat intensitas hujan yang cukup tinggi tersebut menyebabkan tergerusnya sebagian badan jalan, hingga tersisa badan jalan yang masih dapat dilalui kendaraan selebar dua meter.

"Bencana alam longsor ini merupakan longsor susulan dari beberapa kejadian longsor yang sudah pernah terjadi di titik yang sama. Menyikapi kejadian ini BPJN melalui PPK 2.3 di daerah Lintas Barat sudah melakukan penanganan mendesak, dan penanganan darurat sementara untuk melakukan pelebaran di bahu jalan sisi sebelah kanan dengan melakukan penimbunan agregat," ucap dia.

Menurut Susan, pelaksanaan pelebaran bahu jalan di sisi sebelah kanan tersebut dilakukan supaya kendaraan bisa melintas, namun jumlah kendaraan dibatasi dan saat melalui jalan tersebut harus dilakukan satu per satu.

"Sebenarnya penanganan tanggap darurat di ruas jalan ini kami usulkan sebanyak empat titik. Namun memang yang perlu penanganan khusus adalah ruas ini karena memerlukan penanganan cukup panjang, sebab kedalaman longsor hampir 45 meter dan perlu ditahan agar tidak terjadi penggerusan tanah lagi," tambahnya.

Susan melanjutkan pihaknya pun untuk sementara ini telah memindahkan material berupa batu di sungai, serta mengalihkan aliran airnya agar tidak menggerus jalan. Dan saat pengerjaan permanen selesai dilakukan maka semua akan dikembalikan ke kondisi semula.

"Derasnya aliran air bisa menggerus bahu jalan jadi dialihkan sementara dan sekarang kondisinya cukup kondusif. Kalau tidak hujan akan segera dilakukan pengecoran dinding retaining wall," ujarnya.

Ia mengatakan proses perbaikan ruas jalan nasional yang terdampak longsor tersebut akan selesai sepenuhnya pada Desember 2025. Sebab saat ini masih dalam proses penanganan mendesak agar tidak semakin memperparah kerusakan pada ruas jalan.

"Pengerjaan darurat ini akan terus dilaksanakan agar tidak mengganggu mobilitas masyarakat, dan menjaga keamanan pengguna jalan," tambahnya. (ANTARA)

Baca Juga: Liburan Berubah Jadi Duka: Warga Lampung Utara Hilang di Pantai Labuhan Jukung

Load More