Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Sabtu, 22 Maret 2025 | 18:06 WIB
AKP Lusiyanto dikenal sebagai pribadi sederhana dan suka menolong. [Dok Polda Lampung]

SuaraLampung.id - Kapolsek Negara Batin AKP (Anumerta) Lusiyanto meregang nyawa saat menjalakan tugasnya sebagai prajurit Bhayangkara. 

Peluru menembus dadanya saat menggerebek arena judi sabung ayam di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan, Senin pada Senin (17/3/2025) sore.

Lusiyanto lahir di OKU Timur, Sumatera Selatan, pada 5 Juni 1972. Lulus bintara tahun 1993. tugas pertamanya sebagai abdi negara di polsek di Lampung Barat kemudian bertugas di Kota Agung, Tanggamus lalu Pringsewu.

Pada tahun 2018, Lusiyanto menjadi perwira lewat jalur perwira alih golongan (PAG). Awal karier sebagai perwira, dia menjabat Kasiops Polsek Semaka. Di tahun 2023 menjabat Kapolsek Semaka lalu 2024 menjadi Kapolsek Negara Batin.

Baca Juga: Isu Setoran Judi Sabung Ayam Picu Penembakan Polisi di Way Kanan? Kapolda Lampung Bereaksi Keras

Lusiyanto menikah dengan wanita bernama Samsiatun. Dari pernikahan ini mereka dikaruniai seorang putri yang kini sedang kuliah.

Beberapa warga sekitar dan rekan-rekan satu angkatan almarhum tidak percaya kasus penembakan terhadap Lusiyanto dan dua anggota polisi lain terkait masalah tawar menawar setoran sabung ayam.

"Saya gak percaya kalau ini berawal masalah tawar menawar setoran judi sabung ayam. Almarhum itu orang taat sama agama, rajin salat di masjid dan suka beramal. Orangnya juga baik walau sudah perwira selalu baik sama siapapun. Rumahnya saja di gang hidup sederhana dengan motornya. Ah gak mungkin," ujar Wati, tetangga almarhum.

"Kasihan anak dan istrinya orang sudah kehilangan orang yang dicintai yang selama ini menjadi tulang punggung keluarga malah difitnah seperti itu. Coba ke sini biar semua orang lihat. Rumahnya saja sudah lama belum dipelester dan pagar rumah juga masih bambu," ujar Romly, tetangga Lusiyanto.

Warga Negara Batin Kehilangan

Baca Juga: 3 Polisi Tewas di Arena Sabung Ayam di Way Kanan: 12 Selongsong Peluru Ditemukan di TKP

Warga Desa Srimenanti, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan, sangat sedih dan merasa sangat kehilangan atas kepergian Lusiyanto untuk selamanya.

Menurut warga Lusiyanto adalah sosok yang sangat baik. Semasa hidupnya, Lusiyanto dikenal bermasyarakat, rajin salat 5 waktu. Dia juga selalu hadir di saat masyarakat mengalami kesulitan ataupun musibah.

Seperti saat banjir menerjang Desa Srimenanti awal Maret 2025 lalu. Lusiyanto langsung turun ke Desa Srimenanti untuk melihat kondisi masyarakat yang terdampak banjir.

Dia bahkan memberikan paket sembako yang senilai ratusan ribu per paketnya kepada 30 warga Kampung Srimenanti yang terdampak banjir.

"Yang membuat kami sangat terharu dan kagum adalah bantuan sembako yang diberikan kepada kami itu menggunakan uang pribadi (uang gaji) Pak Lusiyanto," kata seorang warga.

Di bulan suci ramadhan tahun ini, Lusiyanto berkunjung ke kampung-kampung membagikan takjil kepada sebagian warga masyarakat di Kecamatan Negara Batin, Way Kanan.

"Kami sangat kaget dan sedih begitu mendengar kabar Pak Lusiyanto dan dua anggota polisi lainnya gugur dalam menjalankan tugasnya sebagai abdi negara," ujar dia.

Menurut warga itu, mereka sangat mengenal siapa Lusiyanto yaitu orang baik, sederhana, dan rajin berbagi kepada masyarakat.

Sebelumnya diberitakan tiga anggota polisi tewas ditembak saat menggerebek arena judi sabung ayam di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan, Senin pada Senin (17/3/2025) sore.

Tiga polisi yang gugur yakni Kapolsek Negara Batin Way Kanan Iptu Lusiyanto, Bripka Petrus Apriyanto, dan Bripda M. Ghalib Surya Nanta.

Pelaku penembakan diduga adalah dua anggota TNI AD yang juga sebagai pemilik arena judi sabung ayam. Kedua oknum tersebut sudah ditangkap Denpom dan masih menjalani pemeriksaan.

Kompolnas memastikan bahwa senjata yang digunakan dalam insiden tersebut adalah senjata pabrikan, bukan rakitan.

Anggota Kompolnas, Mochammad Choirul Anam, menjelaskan bahwa dari karakter proyektil yang ditemukan oleh tim investigasi TNI dan Polri, kuat dugaan bahwa proyektil tersebut berasal dari senjata pabrikan.

Load More