SuaraLampung.id - Wakil Pimpinan Komisi VII DPR RI Chusnunia Chalim meminta pemerintah mengambil tindakan untuk mengatasi lonjakan harga minyak goreng di Lampung yang hampir mencapai Rp20.000 per liter serta meningkatnya impor singkong yang menyulitkan petani lokal dalam memasarkan hasil panennya.
Hal itu disampaikan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VII DPR RI bersama Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian RI Putu Juli Ardika dan jajaran kementerian di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (30/1/2025).
Chusnunia menekankan bahwa kenaikan harga minyak goreng di pasaran telah menyentuh Rp18.000 dan hampir mencapai Rp20.000 per liter di Lampung.
Kondisi ini memberikan tekanan ekonomi bagi masyarakat, terutama para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang sangat bergantung pada minyak goreng sebagai bahan baku utama.
"Kenaikan harga ini tidak hanya berdampak pada konsumen rumah tangga, tetapi juga pada UMKM yang sudah berjuang menghadapi tantangan ekonomi pascapandemi. Pemerintah harus segera melakukan intervensi pasar untuk mencegah spekulasi dan memastikan stok minyak goreng tersedia dengan harga terjangkau," tegasnya.
Selain itu, wanita yang akrab disapa Nunik ini juga menyoroti masalah banyaknya impor singkong yang membuat petani lokal kesulitan memasarkan hasil panennya.
"Banyak singkong petani lokal yang akhirnya membusuk karena tidak terserap pasar, sementara impor singkong terus membanjiri pasar dalam negeri. Ini adalah ironi yang harus segera diatasi," ujar Chusnunia.
Dirinya mendorong pemerintah untuk segera membatasi impor singkong dan memberikan pembinaan kepada petani lokal agar mampu bersaing secara sehat di pasar domestik.
Sebelumnya, Ketua Umum Masyarakat Singkong Indonesia (MSI) Arifin Lambaga telah memperingatkan bahwa Lampung, sebagai penghasil utama singkong nasional dengan kontribusi 40 persen, berisiko kehilangan peluang besar jika permasalahan ini tidak segera ditangani.
Baca Juga: Ganja 1/2 Kg dalam Bungkus Shopee, Pemuda Lampung Tengah Diringkus Polisi
Selain harga yang anjlok, perbedaan pendapat mengenai rendemen dan refaksi semakin memicu aksi protes dari para petani.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman berkomitmen untuk mengundang petani Lampung guna mencari solusi. Ia menegaskan bahwa petani singkong harus mendapatkan perlindungan dan tidak boleh diperlakukan secara tidak adil. (ANTARA)
Berita Terkait
-
Ganja 1/2 Kg dalam Bungkus Shopee, Pemuda Lampung Tengah Diringkus Polisi
-
Abi Hasan Muan Siap Bertarung di Musda Golkar Lampung 2025
-
Harga Singkong Naik Jadi Rp1.350/Kg, Mentan Larang Impor
-
Detik-detik Imam Masjid di Bukit Kemuning Meninggal Saat Salat Jumat, Jatuh Usai Baca Basmalah
-
Pelantikan Gubernur Lampung 2025 Ditunda, Pemprov Tetap Gaspol Persiapan
Terpopuler
- Siapa Pencipta Sound Horeg? Ini Sosok Edi Sound yang Dijuluki Thomas Alva Edisound dari Jawa Timur
- Jelang Ronde Keempat, Kluivert Justru Dikabarkan Gabung Olympique Lyon
- Duel Mobil Murah Honda Brio vs BYD Atto 1, Beda Rp30 Jutaan tapi ...
- Harga Mitsubishi Destinator Resmi Diumumkan! 5 Mobil Ini Langsung Panik?
- 41 Kode Redeem FF Max Terbaru 24 Juli: Klaim Skin Scar, M1887, dan Hadiah EVOS
Pilihan
-
Fenomena Rojali dan Rohana Justru Sinyal Positif untuk Ekonomi Indonesia
-
5 Rekomendasi HP 5G Xiaomi di Bawah Rp 4 Juta, Harga Murah Spek Melimpah
-
Kisah Unik Reinkarnasi di Novel Life and Death are Wearing Me Out
-
10 Model Gelang Emas 24 Karat yang Cocok untuk Pergelangan Tangan Gemuk
-
Selamat Tinggal Samba? Ini Alasan Gen Z Beralih ke Adidas Campus 00s & Forum Low
Terkini
-
Urus Izin Kapal Kini Lebih Dekat! Gerai Perizinan Usaha Perikanan Hadir di Lampung Timur
-
Duo Bos SGC Purwanti Lee dan Gunawan Yusuf Dicekal Kejagung, Terseret Kasus TPPU
-
Aplikasi Lampung In Jadi Alat Memangkas Celah Korupsi
-
Stadion Sumpah Pemuda Resmi Jadi Kandang Bhayangkara FC, Mimpi Publik Lampung Terwujud
-
Keji! Dicekoki Tuak, Remaja 15 Tahun di Tuba Dirudapaksa Dua Pemuda di Depan Mata Adiknya