SuaraLampung.id - Balai Taman Nasional Way Kambas (TNWK) Lampung menjelaskan hasil pengamatan visual atau nekropsi jaringan secara inspeksi terhadap kematian anak gajah jinak bernama Rubado.
Juru Bicara TNWK Sukatmoko mengatakan, hasil nekropsi jaringan secara inspeksi/pengamatan visual (makroskopis) dan palpasi (perabaan) ditemukan, pendarahan pada bagian anus, konjungtiva kemerahan.
Ia menjelaskan pada anak gajah yang mati tersebut juga ditemukan krepitasi paru-paru positif namun berwarna kehitaman, sedangkan uji apung positif. Cairan pada abdomen (jumlah sedikit) berwarna kemerahan.
"Lobus hepar dengan tepi yang tumpul. terdapat krepitasi pada bagian ventralnya. Usia kematian diperkirakan adalah 3-5 jam," kata dia.
Sukatmoko menjelaskan kematian anak gajah ini diduga akibat shock hipovolemic saat kecacingan (Paramphistomum dan Hoook worm).
"Kami juga menemukan adanya respons radang dengan munculnya kemerahan pada saluran pencernaan, ptechie pada konjungtiva, dan juga usia gajah yang masih muda maka perlu dilakukan juga pemeriksaan terhadap kemungkinan kejadian EEHV. EEHV dapat menyebabkan kondisi hilangnya banyak cairan akibat terjadinya pendarahan," kata dia.
Pihaknya melakukan diagnosa banding dengan penyakit serupa hepatitis, hel lminthiasis, dan EEHV.
"Untuk diagnosa final terkait kematian Rubado kami menunggu hasil laboratorium selesai. Sementara itu gading gajah dikirim ke Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati Spesies dan Genetik (KKH-SG)," kata dia.
Sebelumnya diberitakan, anak gajah jinak yang diberi nama Rubado berumur 6,5 tahun ditemukan mati pada Minggu (1/12/2024) di ERU Braja Harjosari.
Baca Juga: Pagi Digembalakan di Savana, Sore Anak Gajah Ditemukan Mati di TNWK
Sukatmoko mengatakan bahwa gajah jinak berjenis kelamin jantan tersebut ditemukan mati di lokasi Savana wilayah Resort Kuala Penet, Seksi Wilayah III.
Sukatmoko menyampaikan bahwa berdasarkan informasi dan laporan yang didapat, gajah bernama Rubado dan ibunya Meli digembalakan di Savana pada pagi hari namun sore ditemukan mati.
"Jadi ketika kedua gajah tersebut akan diambil. Anak gajah tersebut sudah mati," kata Sukatmoko.
Dia mengatakan bahwa saat ini pihaknya sedang mencari tahu penyakit yang diderita oleh anak gajah tersebut dengan mengirimkan sampel ke laboratorium.
"Untuk jenis penyakitnya apa, kami masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium yang akan keluar sekitar 2 minggu," katanya.
Kematian gajah Rubado ini menambah panjang daftar gajah mati di TNWK di tahun 2024 ini. Sebelumnya saja sudah ada empat gajah yang mati di TNWK. Hingga kini belum diketahui penyebab kematian gajah-gajah itu. (ANTARA)
Berita Terkait
-
Pagi Digembalakan di Savana, Sore Anak Gajah Ditemukan Mati di TNWK
-
Gajah Liar Obrak-Abrik Makam di Lampung Barat, Warga Geger
-
Kawanan Gajah Liar Ngamuk! 20 Rumah Warga di Lampung Barat Rusak
-
Sulit Dijangkau! Begini Usulan Analis BPBD Lampung Tangani Karhutla di TNWK
-
Kebakaran TNWK Hanguskan 350 Hektare Lahan, Trenggiling Jadi Korban
Terpopuler
- Berbalik 180 Derajat, Mantan Rektor UGM Sofian Effendi Cabut Pernyataan Soal Ijazah Jokowi
- Dirumorkan Bela Timnas Indonesia di Ronde 4, Leeds Bakal Usir Pascal Struijk
- Tak Perlu Naturalisasi, 4 Pemain Keturunan Jebolan Akademi Top Eropa Bisa Langsung Bela Timnas
- Erika Carlina Bikin Geger, Akui Hamil 9 Bulan di Luar Nikah: Ini Kesalahan Terbesarku
- 10 Rekomendasi Kulkas 2 Pintu Harga Rp1 Jutaan, Anti Bunga Es dan Hemat Listrik
Pilihan
-
Jokowi: Saya Akan Bekerja Keras untuk PSI
-
BREAKING NEWS! Menang Telak, Kaesang Pangarep Pimpin PSI Lagi
-
Karhutla Riau Makin Meluas sampai 'Ekspor' Asap ke Malaysia
-
Singgung Jokowi, Petinggi Partai Sebut PSI Bisa Gulung Tikar, Apa Maksudnya?
-
Kongres PSI: Tiba di Solo, Bro Ron Pede Kalahkan Kaesang Pangarep
Terkini
-
BRI Dukung UMKM Katering Pemasok Program MBG Ekspansi Dapur dan Berdayakan Ratusan Karyawan
-
BRI: Keamanan Jadi Elemen Penting bagi BRI dalam Melakukan Pengembangan Layanan Digital
-
Romansa dan Narkoba: Akhir Tragis Pasangan Muda Pengedar Tembakau Sintetis di Pringsewu
-
Grand Jam Saburai Bikin Arus Lalu Lintas Berubah! Simak Rute Alternatifnya
-
Rp6,8 Miliar Narkoba Dimusnahkan, Polresta Bandar Lampung Selamatkan 63 Ribu Nyawa