SuaraLampung.id - Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Pesisir Barat (Pesibar) menangani sebanyak 246 kasus diare selama bulan Januari-September tahun 2024.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas kesehatan Pesisir Barat, Suryadi mengatakan jumlah kasus diare pada balita dan anak di wilayah itu masih relatif tinggi.
"Jumlah kasus diare yang terlaporkan sampai dengan bulan September tahun 2024 ini ada 246 kasus yang ditangani dan tidak ada kasus kematian," kata dia.
Suryadi mengatakan kasus diare pada balita dan anak di wilayah itu relatif tinggi, sehingga pihaknya menyediakan vaksin rotavirus (RV) sebagai pencegahan diare pada anak bayi yang dapat mengganggu tumbuh kembang yang di antaranya penyebab kekerdilan atau biasa disebut stunting.
Baca Juga: Pesisir Barat tak Lagi Menyandang Status Daerah Tertinggal
Tidak hanya itu, pihaknya juga terus melakukan sosialisasi terhadap warga untuk selalu waspada terhadap peningkatan kasus diare pada balita di wilayah tersebut.
"Diskes Pesisir Barat serta jajaran puskesmas yang ada di wilayah Pesisir Barat juga sudah tersedia vaksin rotavirus untuk pencegahan diare kepada anak bayi," kata dia.
Pemberian vaksin rotavirus diberikan sebanyak tiga dosis dengan dosis pertama untuk bayi usia dua bulan, dosis kedua usia tiga bulan dan dosis ketiga usia empat bulan.
Suryadi memastikan rotavirus merupakan penyebab utama diare cair akut pada balita, sehingga sangat penting bagi bayi untuk diimunisasi guna menjegal penyakit itu.
Imunisasi rotavirus penting untuk mencegah stunting dan kematian pada bayi akibat diare berat. Keamanan vaksin rotavirus secara rutin ditelaah oleh Global Advisory Committee for Vaccine Safety (GACVS) dan vaksin ini menunjukkan bahwa tidak terdapat masalah keamanan yang serius.
Baca Juga: Waspada! Kasus Diare pada Anak di Tanggamus Masih Tinggi
Imunisasi/suntikan ganda juga aman diberikan pada anak, karena melindungi anak, meningkatkan efisiensi, dan menyebabkan keseluruhan kunjungan vaksinasi lebih sedikit, tambahnya.
Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat mencatat penurunan jumlah kasus diare dari tahun 2022 sampai dengan 2024.
"Kasus penyakit diare pada balita dan anak untuk tahun 2023 ada sebanyak 382 kasus, jumlah itu mengalami penurunan dibandingkan tahun 2022 yang mencapai 572 kasus, sedangkan tahun 2024 baru 246 kasus," ujarnya. (ANTARA)
Berita Terkait
-
8 Potret Cut Keke dan Anaknya, Wajah Ganteng Xavier Bikin Salfok
-
Momen Lebaran Zara Anak Ridwan Kamil di Inggris, Pilih Tak Pulang ke Indonesia di Tengah Skandal
-
Diungkap Adik, Ray Sahetapy Meninggal Dunia Karena Penyakit Komplikasi
-
Jaringan Predator Seks Anak di NTT: Sosok VK Diduga Jadi 'Makelar' Eks Kapolres Ngada!
-
Pekerja Indonesia Disarankan Tak ke Myanmar, Kamboja dan Thailand: Rawan TPPO!
Terpopuler
- Mudik Lebaran Berujung Petaka, Honda BR-V Terbakar Gara-Gara Ulang Iseng Bocah
- Persija Jakarta: Kalau Transfer Fee Oke, Rizky Ridho Mau Ya Silahkan
- 3 Pemain Liga Inggris yang Bisa Dinaturalisasi Timnas Indonesia untuk Lawan China dan Jepang
- Pemain Kelahiran Jakarta Ini Musim Depan Jadi Lawan Kevin Diks di Bundesliga?
- Infinix Hot 50 vs Redmi 13: Sama-sama Sejutaan Tapi Beda Performa Begini
Pilihan
-
Mees Hilgers Dituduh Pura-pura Cedera, Pengamat Pasang Badan
-
Anthony Elanga, Sang Mantan Hancurkan Manchester United
-
BREAKING NEWS! Daftar 23 Pemain Timnas Indonesia U-17 di Piala Asia U-17 2025
-
Terungkap! MisteriHilangnya Oksigen di Stadion GBK Saat Timnas Indonesia vs Bahrain
-
Tolak Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Ini Bakal Setim dengan Cristiano Ronaldo
Terkini
-
Arus Balik Lebaran 2025: Diskon Penyeberangan Bakauheni-Merak Hingga 36 Persen
-
Fokus Arus Balik 2025: Polda Lampung Siagakan Personel, Titik Krusial Dijaga Ketat
-
Waspada Penipuan, BRI: Rajin Memverifikasi dan Jangan Percaya pada Informasi Tak Jelas Sumbernya
-
BRI Menanam Grow & Green untuk Lestarikan Ekosistem Laut di NTB
-
Nasabah Tak Perlu Khawatir, Super Apps BRImo dari BRI Siap Layani Transaksi Selama Libur Lebaran