SuaraLampung.id - Sarang tawon di pohon jambu yang terletak di lahan kosong Jalan Pala Raya, RT 13 RW 06 Kelurahan Iringmulyo, Kecamatan Metro Timur, Kota Metro, dimusnahkan petugas BPBD pada Kamis (7//3/2024) malam.
Keberadaan sarang tawon jenis gung atau lebah madu raksasa ini mengganggu warga sekitar karena masuk ke rumah warga.
Petugas BPBD Kota Metro, Yanuar mengatakan, petugas yang diterjunkan menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap untuk mengevakuasi sarang tawon tersebut.
"Alhamdulillah tadi lancar, tidak ada kendala. Pemusnahannya tadi kita semprot dengan insektisida. Butuh waktu sekitar 45 menit untuk pemusnahan sarang tawon gung ini," kata dia usai evakuasi.
Dia menjelaskan, tawon gung ini cukup berbahaya lantaran tawon jenis ini hidup berkelompok yang jumlahnya ribuan dan lebah gung ini akan menyerang secara bersamaan jika terganggu.
"Iya berbahaya, karena itu tadi mereka berkelompok yang jumlahnya banyak. Jadi kalau sampai kena serangan tawon ini bisa berakibat fatal, parahnya bisa menyebabkan kematian," ucapnya.
Ketua RT 13 RW 06 Kelurahan Iringmulyo, Suwarto menuturkan, sebelumnya pihaknya menerima laporan dari warga yang terganggu karena tawon tersebut sering masuk kedalam rumahnya.
"Begitu kita dapat laporan, langsung kita teruskan ke BPBD. Dan tadi sudah dimusnahkan. Ini evakuasinya malam hari karena kalau siang hari lebih berbahaya," ucapnya.
"Pohon jambu yang dijadikan sarang tawon itu juga letaknya di pinggir jalan raya. Jadi kalau sewaktu-waktu ada yang ganggu sarangnya, tawon itu bisa menyerang para pengendara," imbuhnya.
Baca Juga: Pasar Murah Bersubsidi di Pasar Cendrawasih Diserbu Warga Metro
Menurutnya, tawon gung itu sudah cukup lama bersarang di pohon jambu tersebut. Sebab, sarangnya sudah berukuran besar dengan panjang sekitar satu meter dan lebar 30 centimeter.
"Sudah lumayan lama, sarangnya saja sudah cukup besar. Jadi jumlah tawonnya sudah ribuan," terangnya.
Ia juga mengimbau warga dilingkunganya untuk segera melapor baik ke dirinya maupun langsung ke BPBD jika menemukan ular atau sarang tawon yang berpotensi membahayakan masyarakat. (ANTARA)
Berita Terkait
-
Pasar Murah Bersubsidi di Pasar Cendrawasih Diserbu Warga Metro
-
Harga Beras di Metro Naik, Disdag Jamin Stok Masih Aman
-
Sah, Rumah Sakit Hewan Pertama dan Satu-satunya di Lampung Sudah Beroperasi
-
Kepala Perwakilan BI Lampung Kunjungi Cagar Budaya Metro
-
Peran Emak-emak dalam Pengelolaan Sampah di Metro Berdampak pada Perekonomian Keluarga
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Lowongan Kerja BSI: Mencari Pemimpin Keamanan TI untuk Perkuat Pertahanan Siber
-
Kumpulan Prompt Edit Foto Biasa Jadi Snorkeling Lebih Real
-
Kumpulan Prompt Sulap Foto Keluarga Jadi Liburan Musim Dingin Impian dengan Gemini AI
-
PHD Tebar Promo Pesta HUT Delapanbelas Hanya Rp 18 Ribu
-
Promo JCO: 6 Donat Bebas Pilih Ditambah Es Cokelat atau Green Tea Latte Harga Spesial