Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Jum'at, 10 November 2023 | 14:20 WIB
Ilustrasi Pelabuhan Bakauheni. Pelabuhan Bakauheni menjadi titik sentral pengawasan lalu lintas tumbuhan dan satwa liar antarpulau. [ANTARA]

SuaraLampung.id - Provinsi Lampung menjadi salah satu daerah yang menjadi titik fokus dalam pengawasan lalu lintas hewan antarpulau.

Kepala Badan Karantina Indonesia (Barantin) Sahat Manaor Panggabean mengatakan, Lampung adalah pintu keluar masuk ke Jawa dan Sumatera.

Atas dasar itu, menurut Sahat, lalu lintas hewan di Lampung harus diawasi dengan ketat di mana titik fokusnya ada di Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan.

"Nah isu Lampung sebagai jalur keluar masuknya hewan dari Sumatera ke Jawa atau sebaliknya ini fokusnya ada di penyeberangan Pelabuhan Bakauheni, sehingga itu jelas konsen kami sangat tinggi di sana tinggal bagaimana cara untuk mereduksi itu," kata dia.

Baca Juga: Daftar Caleg PPP DPRD Provinsi Lampung Periode 2024-2029

Guna meminimalisasi peredaran tumbuhan dan satwa liar (TSL) yang melintasi provinsi Lampung, Sahat mengatakan, diperlukan penguatan sumber daya manusia (SDM).

"Kami juga minta intel-intel bekerja dengan baik dan kenakan teknologi dalam menjalankan tugasnya di lapangan," kata dia.

Sahat mengatakan ke depan Badan Karantina mungkin akan mencoba memasang alat deteksi di Pelabuhan Bakauheni untuk membantu pengawasan terkait peredaran TSL.

"Sehingga dengan diperkuatnya pengawasan lalu lintas hewan dan peredaran TSL di Bakuheni, kemungkinan masuknya hama penyakit baru di daerah dapat dicegah dengan baik," kata dia.  (ANTARA)

Baca Juga: Aneh, Pencuri Tinggalkan Semua Barang Curian tak Jauh dari Rumah Korban di Way Jepara

Load More