SuaraLampung.id - Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Lampung menyatakan para pekerja yang menjadi korban lift jatuh di Sekolah Az Zahra Kota Bandar Lampung belum terlindungi jaminan sosial tenaga kerja atau BPJS Ketenagakerjaan.
Kepala Seksi Hukum dan Penindakan Disnaker Provinsi Lampung Helmi Ady mengatakan pihaknya telah memeriksa saksi serta pengelola Sekolah Az Zahra terkait perlindungan ketenagakerjaan para pekerja.
Ternyata, kata dia, pihak pengelola sekolah menggunakan sistem kerja dengan penunjukan per orang tanpa menggunakan vendor, sehingga pihaknya akan melakukan pemeriksaan dokumen kontrak kerja.
"Karena sistemnya ditunjuk perorangan, nanti akan dilihat dokumennya. Akan dilihat legalitas perjanjian kerja yang dilakukan apakah antar-badan hukum atau perorangan dan memastikan perjanjian kerja tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara hukum dalam pemenuhan hak perlindungan tenaga kerja, terutama perlindungan jaminan sosial tenaga kerja melalui BPJS," katanya.
Baca Juga: Denise Chariesta Ogah Lahiran Pakai BPJS karena Takut Jadi Beban Negara, Netizen: Alasan Aja
Untuk indikasi adanya kelalaian, lanjutnya, ada dua kemungkinan yakni kelalaian dari orang yang mengoperasikan alat kerja dan kondisi konstruksi yang tidak sesuai standar.
"Saat ini masih menggali siapa yang bertanggung jawab secara hukum, sebab pemberi kerja wajib hukumnya melindungi tenaga kerjanya dalam konteks pemberian jaminan kecelakaan kerja dan selebihnya masih dalam pemeriksaan lebih lanjut," katanya.
Pihaknya saat ini berupaya agar pihak bertanggung jawab dapat melaksanakan kewajiban atas pemberian hak bagi pekerja yang meninggal dunia ataupun yang tengah dirawat di rumah sakit.
"Kami berusaha agar hak pekerja, baik yang menjadi korban meninggal dunia ataupun yang masih dirawat terpenuhi. Sehingga hari ini diperiksa ada empat orang yaitu dua orang satpam yang mengetahui kejadian kecelakaan. Lalu satu orang yang merupakan sopir yang berada di lokasi saat kejadian serta ketua yayasan sekolah tersebut," ujarnya. (ANTARA)
Baca Juga: Jalani Cuci Darah, Aparat Desa di Buleleng Ini Merasa Beruntung Jadi Peserta JKN
Berita Terkait
-
6 Tips Mengatasi Anxiety di Kantor untuk Pekerja Perempuan
-
Apa Itu Lift Khusus Pimpinan KPK? Ternyata Ini Kegunaannya
-
Jelang Kepulangan Mary Jane Veloso, Saudarinya yang Kerja di Arab Saudi Juga Mengaku Ingin Kembali
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
-
Bongkar Mitos SCBD: Realita Hidup Pekerja Kerah Putih Gaji Dua Digit
Terpopuler
- Profil dan Agama Medina Dina, Akan Pindah Agama Demi Nikahi Gading Marteen?
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Baim Wong Terluka Hatinya, Olla Ramlan Maju Senggol Paula Verhoeven: Ego Laki Jangan Disentil Terus
- Rumah Baru Sarwendah Tersambar Petir
- Beda Kekayaan AKP Dadang Iskandar vs AKP Ryanto Ulil di Kasus Polisi Tembak Polisi
Pilihan
-
Lihat Jaksa di Sidang Tom Lembong Cengar-cengir, Publik Malah Kesal: Nasib Orang Dianggap Bercandaan!
-
GERKATIN: Ruang Berkarya bagi Teman Tuli
-
5 Asteroid Paling Berbahaya Bagi Bumi, Paling Diwaspadai NASA
-
Rupiah Loyo! Tembus Rp15.900 per Dolar AS, Calon Menkeu AS Jadi Biang Kerok
-
Harga Emas Antam Jatuh Terjungkal, Balik ke Level Rp1,4 Juta/Gram
Terkini
-
Meriahnya OPPO Run 2024, Ada Hadiah Ratusan Juta dan Diskon dengan Menggunakan BRImo
-
Pilkada 2024: KPU Bandar Lampung Antisipasi Bencana, TPS Rawan di Pulau Pasaran
-
Liburan Berujung Maut: Rombongan PAUD Terseret Ombak di Pantai Ilahan, 1 Bocah Meninggal
-
Lampung Siaga I Jelang Pencoblosan Pilkada Serentak 2024, Wamendagri Beri Catatan Ini
-
Logistik Pilkada Bandar Lampung Aman, Wamendagri: "On the Track!"