SuaraLampung.id - Pengelola ikan teri asin di Pulau Pasaran, Kota Bandar Lampung mengeluhkan tingginya harga garam yang mencapai Rp250 ribu per 50 kilogram atau satu sak.
Perajin ikan teri asin di Pulau Pasaran Sarnoto mengatakan, biasanya harga satu kilogram garam Rp1.500 atau satu sak garam hanya sekitar Rp75.000 hingga Rp80.000, sekarang sudah Rp250.000.
Ia mengatakan bahwa kenaikan harga garam ini terjadi secara bertahap sejak September 2022 hingga saat ini, dengan alasan bahwa naiknya komoditi tersebut dikarenakan sedang dalam musim hujan.
"Kalau garam rata-rata diambil dari Cirebon. Naiknya itu variatif, dari Rp80 ribu, naik lagi Rp90 ribu, Rp110 ribu kemudian langsung Rp160 hingga sekarang Rp260 ribu per sak," ujarnya.
Ia mengungkapkan bahwa kenaikan harga garam tersebut sudah tentu sangat mempengaruhi biaya produksi teri asin sebab garam merupakan salah satu bahan pokok dalam membuat teri asin.
"Tentu kenaikan garam ini sangat berdampak bagi kami. Misal kalau biasanya mengelola 1 ton teri asin memerlukan 1/2 ton garam dengan biaya beli garam Rp2 juta, sekarang jadi Rp4 juta atau dua kali lipatnya," ujarnya.
Pengelola ikan teri asin lainnya Toto Harianto mengungkapkan hal serupa atas harga garam yang tak kunjung turun.
"Jadi kami sudah konfirmasi ke penghasil garamnya beberapa waktu lalu, mereka bilang sedang musim hujan, tapi kan sekarang sudah musim panas tapi kok harga enggak turun-turun juga," kata dia.
Menurutnya, kondisi seperti ini sangat mengkhawatirkan bagi para pengelola teri asin, sebab harga jual ikan teri asin di sini masih standar seperti biasanya, sedangkan bahan pokoknya naik sehingga membuat biaya produksinya tinggi.
Baca Juga: Klarifikasi Dinas PU Bandar Lampung Soal Mobil Dinas Dipakai Pasang Bendera Partai NasDem
"Dengan harga satu sak garam setinggi itu kan bisa dibayangkan pengeluarannya, harusnya kalau normal bisa digunakan ke yang lain uangnya. Terlebih saat bersamaan harga gas juga tinggi sehingga Harga Pokok Penjualan (HPP) nya juga tinggi, jadi kami harap ada solusi dengan harga garam ini agar segera turun," kata dia.
Pulau Pasaran merupakan sebuah pulau yang terletak di Kelurahan Kota Karang, Kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung, yang memiliki luas 13 hektare dengan jumlah penduduk kurang lebih 1.286 jiwa atau 300 kepala keluarga, dimana di pulau tersebut terdapat 48 pengelola ikan teri asin segar.
Adapun jenis teri asin yang diproduksi di Pulau Pasaran, yakni teri asin nasi, teri asin nilon, teri asin jengki, teri asin halus, dan cumi asin. (ANTARA)
Berita Terkait
-
Klarifikasi Dinas PU Bandar Lampung Soal Mobil Dinas Dipakai Pasang Bendera Partai NasDem
-
Bikin Malu, Fakta Mobil Dinas Gubernur hingga Wali Kota di Lampung Tunggak Pajak
-
Viral Mobil Dinas Pemkot Bandar Lampung Dipakai untuk Pasang Bendera Partai NasDem, Ditegur Warga Langsung Kabur
-
5 Manfaat Garam Epsom untuk Kesehatan, Salah Satunya Mengurangi Stres
-
Berbagai Macam Manfaat Garam Untuk Kesehatan Tubuh
Terpopuler
Pilihan
-
Kontroversi Royalti Tanah Airku, Ketum PSSI Angkat Bicara: Tidak Perlu Debat
-
7 Rekomendasi HP Murah RAM Besar Terbaru Agustus 2025, Spek Gahar Cuma Rp 2 Jutaan!
-
Berkaca Kasus Nikita Mirzani, Bolehkah Data Transaksi Nasabah Dibuka?
-
Emas Antam Makin Terperosok, Harganya Kini Rp 1,8 Juta per Gram
-
Profil Riccardo Calafiori, Bek Arsenal yang Bikin Manchester United Tak Berkutik di Old Trafford
Terkini
-
BRI Perkuat Ekspansi Internasional Lewat Taipei Branch, Dukung PMI Kelola Keuangan
-
BRI Luncurkan 8 Langkah Nyata untuk Dukung Bangsa Semakin Berdaulat, Sejahtera dan Maju
-
Gelar Consumer Expo 2025, BRI: Komitmen dalam Perluas Akses Kredit Konsumer
-
Pengurus Ponpes di Lampung Tengah Bejat! Santriwati Dicabuli di Dalam Musala
-
Drama Penalti di Lampung! Bhayangkara FC vs PSM Berakhir Imbang, Skema Pelatih Gagal Total?