Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Kamis, 10 November 2022 | 09:35 WIB
Genset di Pulau Tabuan, Tanggamus, rusak, sehingga membuat PLN melakukan pemadaman listrik bergilir. [Lampungpro.co]

SuaraLampung.id - Warga Pulau Tabuan, Kecamatan Cukuh Balak, Kabupaten Tanggamus, mengeluhkan pemadaman listrik di daerahnya yang sudah berlangsung 20 hari lebih.

Kepala Pekon Sawang Balak, Adi Munawar mengatakan, selama 20 hari lebih ini terjadi pemadaman listrik bergilii di Pulau Tabuan. Hal ini menurutnya membuat kerja pemerintah pekon terganggu. 

"Sudah 20 hari ini ada pemadaman bergilir, sehari hidup, sehari mati. Kalau ada hidup hanya sebentar. Aktivas warga yang selama ini bergantung listrik PLN terganggu. Info yang kami peroleh, ada kerusakan pada genset pembangkit milik PT PLN," ujar Adi Munawar, Rabu (9/11/2022) dikutip dari Lampungpro.co--jaringan Suara.com.

Ibu rumah tangga di Pekon Suka Banjar, Hasbiyah (40) mengatakan, pemadaman listrik tersebut sangat menggangu aktivitas masyarakat. Pasalnya, listrik hanya hidup delapan jam per hari. Itu pun empat jam hidup malam hari dan empat jam siang hari.

Baca Juga: Di Surabaya PLN NP Gelar Seremoni Melepas Rombongan Touring Mobil Listrik KTT G20 Bali

"Aktivitas rumah tangga jadi terganggu. Kalau malam rumah jadi gelap, anak belajar terganggu, mau aktivitas rumah tangga lebih pagi juga tidak bisa. Akibatnya suami pergi ke kebon harus siang, Belum lagi emak-emak tidak bisa nonton sinetron kesayangannya," kata Hasbiyah.

Terpisah operator PLTD PT PLN (Persero) Rayon Kota Agung, yang berada di Pulau Tabuan, Fikri Maulana, kepada Lampungpro.co, mengatakan, pemadaman bergilir dan pengurangan jam hidup, akibat ada masalah sistem nosel/injeksi salah satu genset 150 KVA. Menurutnya, selama ini ada lima buah genset

Tapi yang bisa dioperaionalkan hanya tiga buah. Itu pun terakhir satu genset ada kerusakan serius, praktis hanya ada dua genset. Sehingga harus ada padamanan bergilir dan pengurangan jam operasional.

"Sedang ada kaliberasi injektor sebanyak enam buah nosel yang rusak. Lagi diservis di Bandar Lampung. Kami sedang menunggu barangnya datang, harusnya hari ini datang. Tapi kemaren sore kami dikabari bahwa barang belum bisa dikirim ke Pulau Tabuan, karena perbaikan belum selesai. Jadi warga harap bersabar," kata Fikri.

Baca Juga: PLN Reduksi 32 Juta Metrik Ton Emisi Karbon di Tahun 2022

Load More