SuaraLampung.id - Satu warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Bandar Lampung kasus terorisme berinisial MS melakukan ikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Kegiatan tersebut dilaksanakan di Aula Lapas Bandar Lampung. Ikrar setia kepada NKRI yang dilaksanakan lapas merupakan suatu upaya yang baik sehingga dapat memberikan penyadaran kepada warga binaan sehingga dapat mengucapkan ikrar setia kepada NKRI.
"Dengan ikrar ini saya minta MS benar-benar meninggalkan paham dan sifat radikal dalam diri. Semoga niat baik ini menjadi jalan untuk menjadi manusia seutuhnya dan nantinya dapat bergaul dalam bermasyarakat seperti sedia kala," kata Plt Kakanwil Kemenkumham Lampung, Hermansyah Siregar, Rabu (9/11/2022).
Herman melanjutkan ke depan warga binaan yang telah melakukan ikrar akan terus dibina dan terus memberikan kesadaran.
"Tentunya kita tidak dapat putus sampai di sini saja dan terus komunikasi dan berupaya bagaimana mereka bisa masuk ke lingkungan yang baru," katanya.
Ia menambahkan untuk upaya-upaya selanjutnya bagi warga binaan yang belum melakukan ikrar setia kepada NKRI akan terus melakukan koordinasi bersama instansi terkait dan melakukan pendekatan terhadap warga binaan terorisme.
"Berbagai macam upaya yang kita lakukan bersama teman-teman instansi terkait bagaimana membuka cakrawala berfikir mereka melalui pendekatan secara persuasif agar mau membuka diri dan berinteraksi bersama teman-temannya," katanya.
"Yang terpenting langkah awal mau bergaul dulu dan secara perlahan kita akan masuk memberikan kesadaran bahwa kita mempunyai perbedaan latar belakang namun kita satu tujuan. Tentu ada trik dan teknik setiap instansi punya cara bagaimana dalam pembinaan mereka," katanya.
Kepala Bidang Pembinaan Andi Herry mewakili Kepala Lapas mengatakan ikrar setia NKRI oleh MS merupakan kesadaran diri tanpa unsur paksaan.
Baca Juga: Petugas Geledah Kamar Napi di Lapas Bandar Lampung, Ini Hasilnya
Menurut Andi di Lapas Kelas I Bandar Lampung terus menerus melaksanakan program deradikalisasi dengan mengajak dan memantau napiter untuk berubah.
"Tidak ada paksaan, dengan cara kekeluargaan dan bekerja sama dengan berbagai pihak kita ajak Napiter untuk meninggalkan paham-paham radikal." (ANTARA)
Berita Terkait
-
Petugas Geledah Kamar Napi di Lapas Bandar Lampung, Ini Hasilnya
-
108 Narapidana Teroris Sudah Ucapkan Ikrar Setia NKRI
-
Jelang HUT RI ke-7, 2 Napi Terorisme Ikrar Setia kepada NKRI-Cium Bendera Merah Putih
-
Jelang Hari Kemerdekaan, 51 Anggota Khilafatul Muslimin Ikrar Setia Pada NKRI
-
24 Anggota Khilafatul Muslimin Bandar Lampung Ikrar Setia pada NKRI
Terpopuler
- 3 Pemain Keturunan yang Menunggu Diperkenalkan PSSI usai Mauro Zijlstra
- 'Ogah Ikut Makan Uang Haram!' Viral Pasha Ungu Mundur dari DPR, Benarkah?
- Usai Kena OTT KPK, Beredar Foto Immanuel Ebenezer Terbaring Dengan Alat Bantu Medis
- Eks Feyenoord Ini Pilih Timnas Indonesia, Padahal Bisa Selevel dengan Arjen Robben
- Terbukti Tak Ada Hubungan, Kenapa Ridwan Kamil Dulu Kirim Uang Bulanan ke Lisa Mariana?
Pilihan
-
Hasil Super League: Brace Joel Vinicius Bawa Borneo FC Kalahkan Persijap
-
Persib Bandung Siap Hadapi PSIM, Bojan Hodak: Persiapan Kami Bagus
-
5 Fakta Kekalahan Memalukan Manchester City dari Spurs: Rekor 850 Gol Tottenham
-
Rapper Melly Mike Tiba di Riau, Siap Guncang Penutupan Pacu Jalur 2025
-
Hasil Super League: 10 Pemain Persija Jakarta Tahan Malut United 1-1 di JIS
Terkini
-
Dari Jimbaran ke Dunia: Haluan Bali Padukan Seni Tradisi, Teknologi, dan Keberlanjutan
-
1300 Burung Diselamatkan di Pelabuhan Bakauheni: Penyelundupan Satwa Ilegal Digagalkan
-
'Keran' Retribusi Pasar Gudang Lelang yang Bocor 10 Tahun Harus Ditutup, Negara Rugi Rp 520 Juta!
-
Jual Motor Curian di Facebook, Dua Maling di Bandar Lampung Kena Jebak Korbannya Sendiri
-
Tanggap Bencana, BRI Peduli Pastikan Bantuan Menjangkau Warga Terdampak Gempa Poso