Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Rabu, 19 Oktober 2022 | 16:51 WIB
Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) menyerahkan laporan hasil investigasi Tragedi Kanjuruhan kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Jumat (14/10/2022). Kemenko Polhukam ingatkan Polri jalankan rekomendasi TGIPF. [Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden]

SuaraLampung.id - Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mengingatkan polisi untuk segera menjalankan rekomendasi Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF).

Rekomendasi TGIPF Tragedi Kanjuruhan itu berupa soal autopsi ulang jenazah korban kerusuhan Stadion Kanjuruhan, Malang.

"Kami akan mengecek ada satu rekomendasi lagi tentang autopsi korban yang meninggal dunia. Gunanya untuk memastikan apa penyebab kematian dari para korban," kata Deputi V Bidang Koordinasi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat Kemenko Polhukam, Armed Wijaya, usai proses rekonstruksi di Polda Jawa Timur, Surabaya, Rabu (19/10/2022).

Ekshumasi adalah penggalian kubur yang dilakukan demi keadilan oleh pihak berwenang. Hal ini dilakukan untuk identifikasi forensik penyebab kematian seseorang yang tidak natural dan dikuburkan sebelum dilakukan autopsi.

Baca Juga: Alasan Polisi Tak Sajikan Adegan Penembakan Gas Air Mata ke Tribun di Rekonstruksi Tragedi Kanjuruhan

Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo, menyatakan, mereka masih menjalin komunikasi dengan pihak keluarga korban untuk melakukan proses itu. Sesuai aturan, kata dia, proses penggalian kembali jenazah korban harus mendapat persetujuan dari keluarga korban.

"Ekshumasi sampai dengan hari ini dari pihak penyidik bersama Polhukam nanti akan bertemu dengan pihak keluarga. Sesuai dengan pasal 134 KUHP, penyidik harus melakukan komunikasi dulu dengan pihak keluarga," ujar dia.

Ia memastikan penyidik bersama TGIPF secepatnya akan menemui keluarga korban untuk meminta persetujuan penggalian kembali jenazah korban.

Berdasarkan rekomendasi, kata dia, pihaknya harus menggali kembali jenazah setidaknya terhadap dua korban tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang.

"Yang diautopsi rekomendasinya dua orang, tapi masih dikomunikasikan," ujarnya. (ANTARA)

Baca Juga: Ketum PSSI dan Presiden FIFA Asyik Main Bola di Tengah Tragedi Kanjuruhan, Ernest Prakasa Ikut Geram

Load More