Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Minggu, 02 Oktober 2022 | 11:19 WIB
Suporter Arema FC memasuki lapangan setelah tim yang didukungnya kalah dari Persebaya dalam pertandingan sepak bola BRI Liga 1 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022). ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/tom.

SuaraLampung.id - Peristiwa di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur terus bertambah. Meski sebelumnya, korban jiwa dikabarkan mencapai 150 orang, namun kini sudah melebihi 180 orang.

Keterangan ini diberikan suporter Arema Indonesia, Minggu (2/11/2022) pukul 11.00 wib. Di media sosialnya, Arema menyebutkan jika korban daari kejadian suporter di Stadion Kanjuruhan Malang sudah mencapai 182 orang.

"Data terkumpul korban jiwa mencapai 182 orang. Kami masih terus membantu proses rekapitulasi dan verifikasi terutama korban tanpa identitas yang jumlahnya terus bertambah," tulis keterangan di media sosial tersebut.

Mabes Polri mengirimkan tim Disaster Victim Identification (DVI) untuk membantu Polda Jatim mengidentifikasi korban tragedi tersebut.

Baca Juga: KPU Lampung Target Pemilih Pemilu 2024 Naik Mendekati 80 Persen

"Saat ini Mabes Polri mengirimkan tim DVI ke Malang untuk berkoordinasi dengan tim DVI Polda Jawa Timur dan rumah sakit setempat untuk mempercepat identifikasi," kata Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Divisi Humas Polri Kombes Pol. Nurul Azizah di Jakarta, Minggu.

"Fokus Polri saat ini adalah melakukan identifikasi korban dan memberikan pertolongan medis kepada para korban yang saat ini masih dirawat di rumah sakit," tambahnya.

"Dalam kejadian itu, telah meninggal 127 orang, dua di antaranya adalah anggota Polri," kata Nico.

Hingga Minggu pagi, sekitar 180 orang masih menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit di Malang. Selain korban meninggal dunia, tercatat sebanyak 13 unit kendaraan mengalami kerusakan, 10 di antaranya merupakan kendaraan Polri.

"Masih ada 180 orang yang masih dalam perawatan. Dari 40.000 penonton, tidak semua anarkis; hanya sebagian, sekitar 3.000 penonton turun ke lapangan," ujar Nico.

Baca Juga: Produsen Tahu Dan Tempe di Lampung Harap Harga Kedelai Bisa Stabil

PSSI juga sudah membentuk tim investigasi terkait dengan kerusuhan yang terjadi pasca pertandingan Liga 1 Indonesia antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu (1/10).

Sejumlah penonton membawa rekannya yang pingsan akibat sesak nafas terkena gas air mata yang ditembakkan aparat keamanan saat kericuhan usai pertandingan sepak bola BRI Liga 1 antara Arema melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022). ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/tom.

"Kami berduka cita dan meminta maaf kepada keluarga korban serta semua pihak atas insiden tersebut. Untuk itu PSSI langsung membentuk tim investigasi dan berangkat ke Malang," kata Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan dalam keterangannya di situs resmi PSSI pada Minggu.

Iwan Bule-panggilan Mochamad Iriawan menambahkan PSSI mendukung pihak kepolisian menyelidiki kasus ini. Dia juga mengumumkan bahwa Liga 1 Indonesia dihentikan selama satu pekan.

"Untuk sementara kompetisi Liga 1 Indonesia 2022/2023 kami hentikan selama satu pekan. Selain itu tim Arema FC dilarang menjadi tuan rumah selama sisa kompetisi musim ini," kata Iwan menambahkan.

Load More