SuaraLampung.id - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Lampung optimistis pengembangan Smart Fisheries Village bisa dikembangkan walau konsep ini tergolong baru dikenalkan pemerintah pusat.
Kepala Dinas Kelautan Provinsi Lampung Liza Derni mengatakan, di Lampung saat ini ada sejumlah desa nelayan yang telah terkoneksi dengan sentra pengolahan hasil tangkapan menjadi produk turunan ikan, sehingga lebih terintegrasi dalam pengelolaannya.
"Sebenarnya di sini ada sentra pengolahan produk perikanan yang ada di desa nelayan atau budidaya ikan seperti di Pulau Pasaran, Pringsewu dan Kabupaten Lampung Timur serta di dalamnya sudah memasukkan nilai tambah dalam setiap produk olahan ikan mereka," katanya, Rabu (28/9/2022).
Dia menjelaskan, desa nelayan dan budidaya yang juga di lengkapi dengan pengelolaan hasil ikan tangkapan atau budidaya menjadi beragam produk itu, perlu pula dilengkapi dengan beragam penerapan teknologi di dalamnya guna memperlengkapi diri sebagai desa nelayan yang berdaya saing.
"Nanti akan dikembangkan lagi, jadi masyarakat di lingkungan desa nelayan mampu berdaya saing juga. Melalui pengelolaan turunan produk ikan yang dipasarkan oleh UMKM atau koperasi nelayan saat ini, di tambah lagi semua pemasaran dilakukan secara konvensional atau digital akan membantu nelayan untuk lebih sejahtera," tambahnya.
Ia melanjutkan, untuk menjaga keberlangsungan lingkungan dan habitat ikan laut ataupun air tawar, edukasi untuk melakukan penangkapan terukur serta berkelanjutan juga masih akan terus dilakukan.
"Pengolahan dan pengembangan ini akan dilakukan bersama dengan masyarakat, namun memang perlahan. Yang pasti saat ini banyak produk UMKM perikanan yang berkembang dan ini diharapkan jadi peluang untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan," kata dia pula.
Sebelumnya diketahui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) mempromosikan konsep Smart Fisheries Village.
Sebagai konsep pembangunan desa perikanan dan Satker yang berbasis penerapan teknologi informasi komunikasi dan manajemen tepat guna, keberlanjutan, serta meningkatkan ekonomi yang berada di tengah-tengah program Kampung Budidaya dan Desa Inovasi/Desa Mitra.
Baca Juga: Guru Honorer di Lampung sampai Mengadu ke Hotman Paris karena Tidak Digaji
Kriteria pengukuran terhadap lokasi SFV tersebut menggunakan lima indikator pengukuran yang merupakan akronim dari SMART yaitu Sustainable, Modernization, Acceleration, Regeneration dan Technology. Dan kini masih dalam tahap pengembangan di beberapa lokasi desa nelayan secara nasional.
Berita Terkait
-
Guru Honorer di Lampung sampai Mengadu ke Hotman Paris karena Tidak Digaji
-
Harga Kebutuhan Pokok di Metro Turun
-
Polresta Bandar Lampung Ringkus 14 Pelaku Curanmor, Didominasi dari Luar Kota
-
Pulihkan Sumber Daya Ikan Lampung,Gubernur Arinal Sebar 1 Juta Benih Ikan di Sungai Tulangbawang
-
Banyak Manfaatnya, Pantas Ikan Gabus dan Pepaya Selalu Diburu Warga dan Diresepkan dr Zaidul Akbar
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
BRI Dorong Pertumbuhan Inklusif lewat Penyaluran KUR kepada 3,2 juta Debitur UMKM
-
3 Trik Nasi Pulen dan Wangi untuk Masak Harian ala Ibu-Ibu Hemat Alfamart
-
Tarif Tol Bakauheni-Terbanggi Besar Naik Akhir Bulan, Rincian Lengkap Biaya Terbarunya
-
Sat Set Promo Indomaret! 11 Snack & Yogurt Viral Mulai Rp3 Ribuan, Wajib Borong
-
Dukung Pertumbuhan di Sektor Riil, BRI Fasilitasi Sindikasi Pembiayaan untuk PT SSMS