Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Jum'at, 23 September 2022 | 16:17 WIB
Ilustrasi korban longsor. Cuaca ekstrem di Bandar Lampung bisa menimbulkan bencana alam seperti banjir dan longsor. [ANTARA FOTO/Yulius S Wijaya]

SuaraLampung.id - Warga Bandar Lampung mesti mewaspadai cuaca ekstrem yang terjadi beberapa hari terakhir karena bisa menimbulkan bencana alam. 

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPBD Bandar Lampung Antoni Irawan menuturkan, cuaca ekstrem ini terjadi karena saat ini sedang peralihan dari musim hujan ke musim kemarau.

Dalam cuaca yang tak terduga seperti sekarang, menurut dia, bencana alam kerap terjadi. Seperti tanah longsor, luapan air, dan pohon tumbang, sehingga warga pun diminta menghindari daerah-daerah rawan bencana terlebih saat kondisi hujan.

"Terutama mereka yang ada di daerah pesisir, sebab ada kejadian alam seperti banjir rob, ini juga jadi fokus kami," kata dia, Jumat (23/9/2022).

Baca Juga: Miris! Akun Twitter Ini Miliki Fetish Terhadap Mayat, Banjir Kecamanan Warganet: Stres Banget

BPBD telah memetakan titik-titik daerah rawan bencana banjir seperti di Kecamatan Rajabasa, Teluk Betung Selatan, Kedamaian Kecamatan Sukarame, Sukabumi, Panjang, Teluk Betung Timur, dan Bumi Waras.

"Sedangkan untuk daerah rawan longsor ada di lima titik yakni Kecamatan Panjang, Kedaton, Tanjung Karang Pusat dan Langkapura," kata Antoni.

Antoni mengungkapkan bahwa selama bulan September ini BPBD mencatat telah terjadi 9 kali bencana alam.

"Bencana alam di bulan ini meliputi banjir dua kali, tanah longsor dua kali dan sembilan kali pohon tumbang," kata dia.

Dia pun mengatakan bahwa guna mengantisipasi bencana yang terjadi BPBD selalu menyiagakan tim di setiap kecamatan yang ada di kota ini untuk melakukan penanganan cepat terhadap bencana.

Baca Juga: Gubernur Arinal Buka Roadshow Bus KPK 2022 di Bandar Lampung

"Personel kami siap siagakan di setiap pos-pos yang telah dibentuk di masing-masing kecamatan, satu pos 12 orang personel. Jadi kalau ada laporan bencana kami biasa reaksi cepat dan bila dibutuhkan alat tambahan dalam penanggulangan di Pos Tendean juga sudah siaga personelnya," kata dia. (ANTARA)

Load More