SuaraLampung.id - Kabar disharmoni hubungan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dengan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman mencuat kala rapat kerja dengan Komisi I DPR RI.
Adalah Effendi Simbolon, anggota dari Fraksi PDIP yang membuka kerenggangan hubungan Jenderal Andika dengan Jenderal Dudung ke publik.
Pengamat Militer Connie Rahakundini Bakrie menilai disharmoni antara Jenderal Andika dengan Jenderal Dudung terjadi karena ada peran dari partai politik dan elite politik.
"Sebuah fakta yang kita harus akui, sebenarnya fakta paling parah jika partai atau elite politik itu mengganggu atau menggadang-gadang Panglima aktif atau kepala staf aktif untuk dilibatkan ke dalam politik praktis," ujarnya dikutip dari YouTube CNN Indonesia.
Seperti diketahui, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa diusulkan salah satu partai politik menjadi calon wakil presiden (cawapres) pada pilpres 2024 mendatang.
Bagi Connie, pencalonan nama Andika Perkasa sebagai cawapres masih wajar karena masa jabatan menantu AM Hendropriyono itu akan habis akhir tahun ini.
"Tapi kita juga tahu Pak Dudung juga digadang-gadang beberapa partai dan elite politik sebagai cawapres sehingga dari dulu saya bilang kalau tentara aktif jangan dilibatkan ke politik karena ini pengaruhnya mau tidak mau pasti ada dan ini tidak baik untuk angkatan," jelasnya.
Karena itu, Connie berpendapat terjadinya disharmoni ini tidak sepenuhnya salah institusi TNI dan kedua jenderal itu tapi juga ada peran partai politik dan elite partai di situ.
"Jadi jangan juga kita menyalahkan TNI sendiri, tapi juga bagaimana tugas peran partai dan elite politik yang kehilangan calon pemimpin sehingga menggadang-gadang mereka. Sudah pasti berpengaruh apalagi sekarang ada di dalam satu angkatan. Jadi makin tajam terlihat," ujarnya.
Connie lalu menyinggung salah satu kabar mengenai gagalnya anak Jenderal Dudung masuk taruna Akmil namun akhirnya diterima juga.
"Syukur putranya Pak Dudung sudah masuk, sudah aman, tapi kita semua tahu apa yang terjadi sebenarnya sampai Pak Andika bersikap keras dan menghukum dengan keras juga akibat yang dilakukan Pak Dudung yang tidak lazim dilakukan KSAD sebelumnya Saya ga akan buka lagi itu," ucapnya.
Menurut Coniie, yang paling penting harus disadari, kalau dibiarkan partai atau elite politik menggadang-gadang para petinggi militer maka kemungkinan akan terjadi perpecahan pada kelompok pro Panglima dan pro KSAD.
Karena itu Connie berpesan jangan sampai gerakan politik itu memecah TNI dari luar dan hal itu tidak boleh terjadi.
"Makanya kalau kita mau mengoreksi TNI hari ini kita juga harus mengoreksi sipil kita sendiri apakah kita sudah mampu melepaskan diri menganggu mereka dari keterlibatan politik praktis karena itu sangat berpengaruh menurut saya," tutup Connie.
Tag
Berita Terkait
-
Dikenal Tegas, Jenderal Andika Perkasa Ternyata Punya Kebiasaan yang Bikin Pramugari TNI AU Salah Tingkah
-
Pengamat ISESS : Disharmonis Panglima TNI dan Jenderal Dudung Jangan Sampai Ganggu Kinerja TNI
-
Profil Effendi Simbolon, Anggota DPR yang Sebut Andika Perkasa dan KSAD Dudung Tak Harmonis
-
Berangkat dari Dudung vs Andika, Pengamat Sebut Lingkungan TNI Harmonis Hanya di Era Soeharto
-
Bikin Bingung? Anak Kasad Tak Lulus Akmil karena Umur dan Tinggi Badan, tapi Kata Panglima Lulus
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Bupati Lampung Tengah Kena OTT KPK dari Partai Apa? Ardito Ternyata Baru Gabung Golkar
-
Bupati Lampung Tengah Kasus Apa? KPK Ungkap Dugaan Suap Rp 5,7 Miliar hingga Penahanan
-
KPK Tangkap Lima Orang Terkait OTT Bupati Lampung Tengah, Begini Awal Kejadiannya
-
Cek Fakta: Viral Video TNI Tangkap Kapal Malaysia Pengangkut Emas Ilegal, Benarkah Terjadi?
-
Belanja Hemat Akhir Tahun! Harga Sabun, Deodoran, Pasta Gigi & Body Lotion di Indomaret Anjlok