Kecelakaan Beruntun 3 Mobil di Jalan Tol Ruas Penengahan, Dua Warga Tanggamus Tewas

SuaraLampung.id - Kecelakaan beruntun terjadi di Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) Km 8+700, Jalur B, Penengahan, Lampung Selatan, Sabtu (13/8/2022) sekitar pukul 02.15 WIB.

Dalam kecelakaan beruntun yang melibatkan tiga kendaraan mobil itu, dua orang dilaporkan tewas di tempat.

Kasat Lantas Polres Lampung Selatan AKP Jonnifer Yolandra mengatakan, kendaraan yang terlibat kecelakaan beruntun yakni dua Toyota Innova warna hitam BE 1763 VY, warna silver A 1781 TN, serta Truk Hino.

Menurut keterangan saksi-saksi, kecelakaan bermula saat Innova silver berjalan beriringan dengan Innova hitam.

Baca Juga: Profil Anne Heche, Artis yang Meninggal Usai Alami Mati Otak Pasca Kecelakaan

"Keduanya berjalan dari arah Bandar Lampung, hendak ke Bakauheni, Lampung Selatan di jalur cepat atau kanan," kata Jonnifer Yolandra dikutip dari Lampungpro.co--jaringan Suara.com.

Sesampainya di lokasi, Innova hitam menyalip Innova silver dari lajur kiri atau lajur lambat. Namun saat menyalip, ada Truk Fuso Hino hijau tidak diketahui nomor polisinya yang berjalan di lajur kiri juga.

"Kaget melihat Truk Hino di depannya, sehingga sopir Innova warna hitam terdadak dan menabrak bagian belakang truk. Kemudian Innova hitam berjalan ke sebelah kanan, menabrak Innova silver, hingga terjadi kecelakaan beruntun," ujar Jonnifer.

Untuk Truk Tuso Hino langsung melarikan diri ke arah Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan. Sementara untuk korban meninggal dunia dua orang merupakan penumpang Innova hitam.

Mereka bernama Erpan Fauzi (35) warga Air Naingan Tanggamus, meninggal karena mengalami luka tulang kepala. Kemudian Saptoni (28) warga Gunung Maraksa, Pulau Panggung, Tanggamus alami robek pada bagian kepala.

Baca Juga: Maaf Perjalanan Terganggu, Jasa Marga Perbaiki Lima Titik Ruas Tol Jakarta-Cikampek

Selain korban meninggal dunia, ada juga korban luka-luka empat orang, tiga diantaranya luka berat dibawa ke RSUD Bob Bazar Kalianda. Sementara akibat kejadian itu juga, kerugian material mencapai Rp70 jutaan.