Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Jum'at, 29 Juli 2022 | 12:10 WIB
Ilustrasi Mimpi Buruk. Hasil studi menyebutkan orang lebih banyak mengalami mimpi buruk di masa pandemi COVID-19. [Pixabay.com]

"Otak kita sebenarnya sangat aktif selama tidur gerakan mata cepat, tahap tidur di mana kita mengalami mimpi yang lebih aneh dan jelas. Daerah visuospasial otak kita menjadi super aktif, bersama dengan pusat emosi dan memori kita. Ini semua dapat meningkat pada saat stres, dan kita mendapatkan mimpi dan mimpi buruk yang meningkat," kata Meaklim.

Bagi kebanyakan orang, gejala insomnia dan mimpi buruk akan mereda setelah stres dan kecemasan awal pandemi. Tapi, jika orang masih kesulitan tidur, klinik dan bantuan kesehatan lainnya seperti Healthy Sleep Clinic di Monash bisa membantu.

"Ada pengobatan berbasis bukti yang baik untuk insomnia dan mimpi buruk, jadi kami mendorong orang untuk mencari bantuan jika mereka masih kesulitan tidur," kata Dr. Jackson. (ANTARA)

Baca Juga: Pandemi Bikin Orang Mimpi Buruk

Load More