Direktur LBH Bandar Lampung Sumaindra mengatakan aksi demo yang dilakukan oleh warga Desa Malangsari untuk menuntut hak mereka.
"Hari ini, masyarakat atau perempuan Malangsari melakukan aksi demo yaitu menuntut hak mereka atas tanah yang mereka dukuki, sejak tahun 1970 dari garapan hutan. Kemudian mulai dilakukan pembangunan rumah-rumah sejak tahun 1997 sampai hari ini lokasi itu tetap didiami oleh masyarakat, "katanya.
Dia menjelaskan, bahkan di lokasi itu tidak hanya tanah garapan, juga ada bangunan rumah masyarakat dan bangunan fasilitas umum, seperti bangunan tempat ibadah, masjid dan fasilitas umum lainnya.
"Faktanya pada tahun 2020, di objek tanah tesebut terbit enam sertifikat dan dipasang plang dan beralih kepada orang lain dan pada prinsipnya masyarakat tidak pernah tahu tentang terbitnya sertifikat dan tidak pernah tahu ada pengukuran lokasi untuk proses penerbitan sertifikat, "jelasnya.
Baca Juga: Truk Tabrak Innova di Jalinsum Sidomulyo, Guru Asal Candipuro Tewas
Menurut Sumaindra, ada laporan dari oknum yang melaporkan bahwa masyarakat di sana melakukan penyerobotan tanah dan laporan UU ITE.
Masyarakat juga telah melapor dugaan pemalsuan ke Polres Lampung Selatan dan telah dilimpahkan ke Polda Lampung.
"Hari ini juga kita melaporkan oknum AM, ke Polda Lampung atas enam sertifikat. Dalam hal ini, kami mendorong pihak berwajib melakukan pengungkapan, terhadap proses penerbitan sertifikat tanah ini. Bahwa masyarakat tidak pernah tahu, terkait penerbitan dan pengukuran, kemudian ada pemalsuan surat ukur dan saksi penerbitan sertifikat tanah di lokasi itu, "ujarnya.
Dia menambahkan, terkait laporan masyarakat ke Polres Lampung Selatan dan telah dilimpahkan ke Polda Lampung serta telah dilakukan gelar perkara terhadap laporan dari masyarakat.
"Terkait laporan dari masyarakat telah dilakukan gelar perkara dan dalam proses penyelidikan, "ujarnya.
Baca Juga: Kaki Jamaah Haji Asal Lampung Selatan Diamputasi di Arab Saudi, Begini Kondisinya
Kontributor : Ahmad Amri
Berita Terkait
-
Theme Park Pertama di Lampung Selatan dengan Sensasi Wisata Pantai, Siap Buka Jelang Lebaran
-
Radityo Egi Pratama dari Partai Apa? Bupati Termuda di Lampung yang Punya Harta Rp34 Miliar
-
Profil Radityo Egi Pratama, Bupati Lampung Selatan
-
Kejang-kejang usai Kepala Dihajar Pakai Balok, Remaja di Lampung Selatan Tewas di Tangan Kepala Dusun
-
Mahasiswa KKN Unila Berdayakan UMKM Lampung Selatan Lewat Branding Digital
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
Pilihan
-
Bodycharge Mematikan Jadi Senjata Rahasia Timnas U-17 di Tangan Nova Arianto
-
Kami Bisa Kalah Lebih Banyak: Bellingham Ungkap Dominasi Arsenal atas Real Madrid
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
Terkini
-
16 Kali Dirudapaksa, Kekasih Rekam Diam-Diam Lalu Ancam Sebar Video
-
18 Gajah Ngamuk di Lampung Barat, 7 Rumah Warga Dirusak
-
Transaksi di SPKLU Lampung Melonjak hingga 502 Persen saat Mudik Lebaran 2025
-
BRI Alokasikan Dividen Rp31,4 Triliun: Fokus pada Kekuatan Keuangan
-
Penyebab Banjir, Wisata Kolam Renang di Atas Sungai di Campang Jaya Segera Dibongkar