SuaraLampung.id - Pendakwah Ahmad Bahauddin Nursalim alias Gus Baha ternyata tidak mau diberangkatkan haji oleh negara.
Alasan Gus Baha menolak berangkat haji dari negara karena ingin mendidik umat agar tidak jadi mental penerima.
Menurut Gus Baha, yang lebih mulia di sisi Allah adalah orang yang memberi daripada menerima seperti menerima fasilitas dari negara untuk haji.
"Syukur boleh tapi nggak usah bangga. Biar bagaimana pun posisinya itu mendapat. Ketika orang lain memberi," kata Gus Baha dikutip dari YouTube Ngaji Media.
Baca Juga: Siap-siap Menyambut, 7 Kloter Jamaah Haji Dipulangkan ke Tanah Air
Gus Baha lalu mencontohkan banyak santri pedotan yang hidup di desa yang hidupnya pas-pasan tapi menghidupkan agama.
"Banyak santri pedotan di desa punya tanah sedikit diwakafkan untuk madrasah, punya penghasilan, sapi milik anak dijual untuk menggaji guru padahal mondoknya nggak khatam Alquran tapi dia menghidupkan agama," kata dia.
"Tapi kalau kamu, khatam lancar juara (MTQ) dikasih umrah dikasih uang. Menurut Allah ya keren yang ngasih daripada yang dikasih," lanjut Gus Baha.
Namun Gus Baha mengingatkan jangan benci yang orang yang juara MTQ karena itu namanya hasud, kriminal.
"Tapi yang juara kok sombong merasa Quran terbaik, saya yang urus," imbuhnya.
Baca Juga: Doddy Sudrajat Mantap Ajukan Kasasi soal Hak Perwalian Gala Sky, Setelah Kalah 2 Kali
Menurut Gus Baha, banyak orang memberi untuk Alquran bukan mendapat.
"Banyak orang jual kebun demi haji, kamu yang dihajikan negara bangga, seakan orang pilihan karena dihajikan negara. Orang lain itu jual kebun hingga bertengkar sama anak istrinya," katanya.
Orang haji seperti ini menurut Gus Baha justru hebat di sisi Allah karena memberi untuk Islam memberi untuk haji.
"Sementara ada orang merasa bangga karena dihajikan negara. Dimana-mana memberi itu lebih baik ketimbang menerima," ujarnya.
Gus Baha bercerita pernah ditawari haji gratis oleh negara namun menolaknya.
"Saya pun pernah ditawarin haji gratis oleh negara, Saya pun suatu saat ya mau, tapi kalau saya mau memang haji itu butuh mufti, pemandu, butuh tahu sah tidak sah," kata dia.
Dengan niat untuk menjadi pemandu, maka ujar Gus Baha, tidak akan terlintas di benaknya rasa bangga karena dia membawa tanggung jawab.
"Kalau niatnya begitu ga sombong ke tetangganya, nggak sempat bangga, nggak sempat sesumbar, dia merasa punya tanggung jawab," kata Gus Baha.
"Tapi problemnya, rata-rata kelakuannya nggak seperti itu. seakan-akan keren karena dipilih negara. Jadi mikir, haji ditunjuk negara," tuturnya lagi.
Gus Baha tidak senang dengan model kiai yang bangga karena dihajikan negara.
"Hingga detik ini saya berkali-kali ditawari jadi pemandu haji, tapi hingga detik ini saya nggak mau. Tapi kapan-kapan saya mau karena saya nggak anti negara, saya juga nggak ekstremis. Tapi kita harus mendidik umat, biasakan, dilatih," ujarnya.
Menurut Gus Baha, jika biasa hanya mendapat, lama-lama hati menjadi kacau, jelek dan nanti keinginannya menuntut.
Berita Terkait
-
Jelang Musim Haji, BRIS Mulai Tebar Kartu BSI Debit Mabrur ke Calon Jemaah
-
Detik-Detik Ban Garuda Lepas di Tanjung Pinang: Penumpang Selamat, Begini Penjelasan Garuda
-
Jemaah Haji 2025 akan Santap Hidangan Selera Nusantara, Kemenag Kirim 475 Ton Bumbu
-
Haji Faisal Ayah Fuji Ulang Tahun ke-56, Ucapan Venna Melinda Tuai Sorotan
-
Visa Haji 2025: 32.000 Sudah Terbit, Kemenag Ngebut Proses Dokumen Jemaah
Terpopuler
- Sama-sama Bermesin 250 cc, XMAX Kalah Murah: Intip Pesona Motor Sporty Yamaha Terbaru
- Robby Abbas Pernah Jual Artis Terkenal Senilai Rp400 Juta, Inisial TB dan Tinggal di Bali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- Profil Ditho Sitompul Anak Hotma Sitompul: Pendidikan, Karier, dan Keluarga
- 7 Rekomendasi Sabun Pemutih Wajah, Harga Terjangkau Kulit Berkilau
Pilihan
-
PT LIB Wajib Tahu! Tangan Dingin Eks Barcelona Bangkitkan Liga Kamboja
-
Pembayaran Listrik Rumah dan Kantor Melonjak? Ini Daftar Tarif Listrik Terbaru Tahun 2025
-
AS Soroti Mangga Dua Jadi Lokasi Sarang Barang Bajakan, Mendag: Nanti Kita Cek!
-
Kronologi Anggota Ormas Intimidasi dan Lakukan Pemerasan Pabrik di Langkat
-
Jantung Logistik RI Kacau Balau Gara-gara Pelindo
Terkini
-
Ribuan Warga Lampung Bersatu untuk Palestina: Babang Tamvan Serukan Boikot Produk Israel
-
Truk Pengangkut Rongsokan Hantam Pelabuhan Bakauheni: Diduga Rem Blong
-
Cuaca Buruk di Bandara Radin Inten II, Lion Air Mendarat di Palembang
-
Konflik Satwa-Manusia di Lampung Mengerikan: 9 Nyawa Melayang
-
Kades Ditandu 12 Km Demi Berobat: Realita Pesisir Barat Usai Lepas Status Daerah Tertinggal