Dengan niat untuk menjadi pemandu, maka ujar Gus Baha, tidak akan terlintas di benaknya rasa bangga karena dia membawa tanggung jawab.
"Kalau niatnya begitu ga sombong ke tetangganya, nggak sempat bangga, nggak sempat sesumbar, dia merasa punya tanggung jawab," kata Gus Baha.
"Tapi problemnya, rata-rata kelakuannya nggak seperti itu. seakan-akan keren karena dipilih negara. Jadi mikir, haji ditunjuk negara," tuturnya lagi.
Gus Baha tidak senang dengan model kiai yang bangga karena dihajikan negara.
"Hingga detik ini saya berkali-kali ditawari jadi pemandu haji, tapi hingga detik ini saya nggak mau. Tapi kapan-kapan saya mau karena saya nggak anti negara, saya juga nggak ekstremis. Tapi kita harus mendidik umat, biasakan, dilatih," ujarnya.
Menurut Gus Baha, jika biasa hanya mendapat, lama-lama hati menjadi kacau, jelek dan nanti keinginannya menuntut.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Menko Airlangga Ungkap Dampak Rencana Purbaya Mau Ubah Rp1.000 Jadi Rp1
-
Modal Tambahan Garuda dari Danantara Dipangkas, Rencana Ekspansi Armada Kandas
-
Purbaya Gregetan Soal Belanja Pemda, Ekonomi 2025 Bisa Rontok
-
Terjerat PKPU dan Terancam Bangkrut, Indofarma PHK Hampir Seluruh Karyawan, Sisa 3 Orang Saja!
-
Penculik Bilqis Sudah Jual 9 Bayi Lewat Media Sosial
Terkini
-
Dukung Asta Cita, BRI Salurkan BLTS Kesra Tahap I Senilai Rp4,4 Triliun untuk 4,9 Juta Keluarga
-
BRI Naikkelaskan UMKM dengan Festival Kemudahan dan Pelindungan Usaha Mikro
-
Tragis! Bayi Dibuang di Dekat Kandang Sapi di Lampung Utara, Ari-Ari Masih Menempel
-
Penyebab Harimau Sumatera Mati di Lembah Hijau
-
Remaja Putri di Pringsewu Hamil 7 Bulan, Pelaku Ayah Tiri Diringkus Polisi