Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Minggu, 03 Juli 2022 | 17:35 WIB
Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani memberikan sambutan pada Festival Bakar Ikan Nusantara, Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Sabtu (25/6/2022). [Dok. PDIP]

SuaraLampung.id - Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani menceritakan bagaimana Bung Karno membuat "jembatan" yang bisa menghubungkan bangsa-bangsa.

Puan mengatakan hal itu saat menjadi keynote speaker acara Diskusi publik dengan tema "Bung Karno: Arsitek Kemerdekaan Bangsa-bangsa" yang diadakan di secara hybrid di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro Nomor 58, Jakarta, Minggu.

Bung Karno dinilai berhasil menghubungkan para bangsa untuk dapat bergaul antarsatu sama lain dengan cara yang akrab.

"Menurut saya, Bung Karno aktif membangun 'jembatan' antarbangsa, di situlah beliau menjadi 'arsitek' kemerdekaan bangsa-bangsa dengan semangat membangun tatanan dunia baru," kata Puan.

Baca Juga: Pilpres 2024: Ganjar Dapat Dukungan dari Komunitas Warga di Lampung

Puan juga menceritakan bagaimana Presiden Indonesia pertama Soekarno atau Bung Karno meraih gelar doktor Honoris Causa (HC) dari Universitas Berlin pada 23 Juni 1956.

Diketahui, Bung Karno meraih gelar doktor HC dari Universitas Berlin di bidang Ilmu Pengetahuan Teknik. Menurut perempuan pertama yang menjadi Ketua DPR RI ini, Bung Karno bertanya dengan civitas Universitas Berlin atas gelar yang diberikan.

"Ternyata Presiden Universitas Berlin mengatakan bahwa menurut mereka Presiden Soekarno telah membuat jembatan yang hebat sekali, yaitu 'a bridge between nation', jembatan yang menghubungkan bangsa-bangsa, jembatan yang membuat bangsa-bangsa dapat bergaul satu sama lain dengan cara yang akrab," kata Puan.

Dengan aktifnya Bung Karno membangun jembatan antarbangsa, disitulah letak sosoknya menjadi arsitek kemerdekaan bangsa-bangsa dengan semangat membangun tatanan dunia baru.

Puan meyakini, bangsa Indonesia dapat melacak semangat Bung Karno untuk membangun tatanan dunia baru sesuai dengan keinginannya sejak muda untuk mewujudkan kemerdekaan Indonesia.

Baca Juga: Sempat Viral Aksi Curi Emas di Toko Perhiasan, Pasutri Asal Lampung Utara Ditangkap Polisi

Dia menambahkan, dalam pledoi Bung Karno yaitu Indonesia Menggugat pada tahun 1930 yang menentang kolonialisme dan imperialisme, serta pidato pada 1 Juni 1945, sudah jelas bagaimana menginginkan kemerdekaan Indonesia dengan dasar falsafah dan ideologi negara Pancasila.

Load More