SuaraLampung.id - Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani menceritakan bagaimana Bung Karno membuat "jembatan" yang bisa menghubungkan bangsa-bangsa.
Puan mengatakan hal itu saat menjadi keynote speaker acara Diskusi publik dengan tema "Bung Karno: Arsitek Kemerdekaan Bangsa-bangsa" yang diadakan di secara hybrid di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro Nomor 58, Jakarta, Minggu.
Bung Karno dinilai berhasil menghubungkan para bangsa untuk dapat bergaul antarsatu sama lain dengan cara yang akrab.
"Menurut saya, Bung Karno aktif membangun 'jembatan' antarbangsa, di situlah beliau menjadi 'arsitek' kemerdekaan bangsa-bangsa dengan semangat membangun tatanan dunia baru," kata Puan.
Baca Juga: Pilpres 2024: Ganjar Dapat Dukungan dari Komunitas Warga di Lampung
Puan juga menceritakan bagaimana Presiden Indonesia pertama Soekarno atau Bung Karno meraih gelar doktor Honoris Causa (HC) dari Universitas Berlin pada 23 Juni 1956.
Diketahui, Bung Karno meraih gelar doktor HC dari Universitas Berlin di bidang Ilmu Pengetahuan Teknik. Menurut perempuan pertama yang menjadi Ketua DPR RI ini, Bung Karno bertanya dengan civitas Universitas Berlin atas gelar yang diberikan.
"Ternyata Presiden Universitas Berlin mengatakan bahwa menurut mereka Presiden Soekarno telah membuat jembatan yang hebat sekali, yaitu 'a bridge between nation', jembatan yang menghubungkan bangsa-bangsa, jembatan yang membuat bangsa-bangsa dapat bergaul satu sama lain dengan cara yang akrab," kata Puan.
Dengan aktifnya Bung Karno membangun jembatan antarbangsa, disitulah letak sosoknya menjadi arsitek kemerdekaan bangsa-bangsa dengan semangat membangun tatanan dunia baru.
Puan meyakini, bangsa Indonesia dapat melacak semangat Bung Karno untuk membangun tatanan dunia baru sesuai dengan keinginannya sejak muda untuk mewujudkan kemerdekaan Indonesia.
Baca Juga: Sempat Viral Aksi Curi Emas di Toko Perhiasan, Pasutri Asal Lampung Utara Ditangkap Polisi
Dia menambahkan, dalam pledoi Bung Karno yaitu Indonesia Menggugat pada tahun 1930 yang menentang kolonialisme dan imperialisme, serta pidato pada 1 Juni 1945, sudah jelas bagaimana menginginkan kemerdekaan Indonesia dengan dasar falsafah dan ideologi negara Pancasila.
Berita Terkait
-
Cek Fakta: DPR Menghapus RUU Perampasan Aset dan Menggantinya dengan RUU Pemulihan Aset
-
Bandara Soetta Bantah Isu Kebakaran, Deputi Komunikasi Sebut Ada Pabrik Plastik yang Terbakar
-
H-2 Lebaran, Arus Mudik di Bandara Soekarno-Hatta Mulai Menurun
-
Beredar Kabar Puan Maharani Disebut Menolak RUU Perampasan Aset, Cek Faktanya!
-
DPR Minta Pemerintah Gerak Cepat Stabilkan Harga Sembako Menjelang Lebaran
Terpopuler
- Mudik Lebaran Berujung Petaka, Honda BR-V Terbakar Gara-Gara Ulang Iseng Bocah
- Persija Jakarta: Kalau Transfer Fee Oke, Rizky Ridho Mau Ya Silahkan
- 3 Pemain Liga Inggris yang Bisa Dinaturalisasi Timnas Indonesia untuk Lawan China dan Jepang
- Pemain Kelahiran Jakarta Ini Musim Depan Jadi Lawan Kevin Diks di Bundesliga?
- Infinix Hot 50 vs Redmi 13: Sama-sama Sejutaan Tapi Beda Performa Begini
Pilihan
-
Anthony Elanga, Sang Mantan Hancurkan Manchester United
-
BREAKING NEWS! Daftar 23 Pemain Timnas Indonesia U-17 di Piala Asia U-17 2025
-
Terungkap! MisteriHilangnya Oksigen di Stadion GBK Saat Timnas Indonesia vs Bahrain
-
Tolak Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Ini Bakal Setim dengan Cristiano Ronaldo
-
Kisah Heroik Sugianto, WNI yang Jadi 'Pahlawan' dalam Tragedi Kebakaran Korea Selatan
Terkini
-
BRI Menanam Grow & Green untuk Lestarikan Ekosistem Laut di NTB
-
Nasabah Tak Perlu Khawatir, Super Apps BRImo dari BRI Siap Layani Transaksi Selama Libur Lebaran
-
AgenBRILink dari BRI Memudahkan Transaksi Keuangan Selama Mudik Idulfitri 1446 H
-
Rumah Thomas Riska Disatroni Perampok, 1 Penjaga Tewas Dihabisi Pelaku
-
Limpahkan Berkas Perkara Penembakan 3 Polisi di Way Kanan ke Denpom: Semoga Memudahkan