Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Kamis, 23 Juni 2022 | 14:24 WIB
Jamaah Khilafatul Muslimin di Bandar Lampung menyerahkan atribut organisasinya sembari menyatakan kembali ke ideologi Pancasila. [Lampungpro.co]

SuaraLampung.id - Puluhan jamaah Khilafatul Muslimin di Bandar Lampung menyatakan kembali ke ideologi Pancasila, Kamis (23/6/2022). 

Pernyataan para jamaah Khilafatul Muslimin kembali ke ideologi Pancasila ini diucapkan di hadapan Kapolresta Bandar Lampung Kombes Ino Harianto di Mapolresta Bandar Lampung. 

Sebagai bentuk kesediaan kembali ke Pancasila, para jamaah Khilafatul Muslimin ini menyerahkan atribut Khilafatul Muslimin ke polisi. 

Kapolresta Bandar Lampung Kombes Ino Harianto mengatakan, pihaknya menerima silaturahmi jamaah Khilafatul Muslimin, untuk menyampaikan dua poin utama.

Baca Juga: Edy Rahmayadi: Kita Tidak Perlu Memperdebatkan Soal Pancasila, Soal Kapan Dia Lahir Atau yang Lain

"Mereka menyatakan bersungguh-sungguh dan punya itikad baik, untuk menegakkan ideologi negara yakni Pancasila," ujar Ino dikutip dari Lampungpro.co--jaringan Suara.com.

"Tentu kedatangannya, kami sambut dengan baik. Mereka juga menyatakan mau melepas dan menyerahkan seluruh atributnya, baik kartu keanggotaan, seragam yang diberikan organisasi, dan simbol lainnya," kata Kombes Ino Harianto.

Semua atribut-atribut Khilafatul Muslimin sudah diterima secara simbolis, oleh Polresta Bandar Lampung dan jajarannya.

Dengan demikian, polisi memastikan aktivitas dan kegiatan apapun terkait Khilafatul Muslimin di Bandar Lampung, sudah tidak ada lagi.

"Meski demikian, mereka tetap kami awasi tiap kegiatannya. Meskipun saat ini, mereka sudah menyatakan kembali ke Ideologi Pancasila," ujar Ino Harianto.

Baca Juga: Hutang Belanja Pemkot Bandar Lampung Tersisa Rp 250 Miliar

Sementara itu, Eks Amir Khilafatul Muslimin Bandar Lampung, Sawiyan menjelaskan, kelompoknya berjanji tidak akan melakukan kegiatan yang berhubungan dengan Khilafatul Muslimin.

"Karena situasi sudah dibubarkan, jadi kami serahkan atribut ke kepolisian seperti baju, PDH, dan lainnya, jadi tidak ada gerakan dan lainnya," jelas Sawiyan. 

Load More