Awalnya Menentang Keras, Reaksi Ayah Michelle Begitu Melihat Anaknya Berhijab Malah Takjub

SuaraLampung.id - Petarung MMA Wilhelm Ott memutuskan menjadi mualaf dengan pindah agama ke Islam pada Juni 2020 lalu. 

Ketika itu di masa pandemi COVID-19, Wilhelm Ott tidak memiliki aktivitas karena tempat gym nya tutup.

Di tengah kesepiannya, Wilhelm Ott lalu mencoba untuk salat untuk mengisi kekosongan hari dan hatinya walau ia belum mengucapkan dua kalimat syahadat. 

Saat itu ia belum memberitahu sang istri Michelle Birringer bahwa dirinya menunaikan salat yang merupakan ibadah orang Islam. 

Baca Juga: Punya Nama Unik, Kwetiau Sapi Mualaf Ahuang Ternyata Legend di Pontianak

Di hari kedua ia salat, barulah Wilhelm memberanikan diri memberitahu sang istri bahwa dirinya berdoa dengan cara Islam yaitu salat. 

Sang istri sempat terkejut lalu meminta Wilhelm Ott untuk memperlihatkan caranya salat. 

"Jadi kami melakukan salat bersama-sama untuk pertama kalinya padahal saat itu kami belum muslim," kata Wilhelm dikutip dari YouTube CERITA UNTUNGS.

Menurut Wilhelm ia tidak akan pernah melupakan momen saat dirinya salat bersama istri pertama kalinya karena itu adalah peristiwa bersejarah dalam hidupnya. 

Enam hari setelah menunaikan salat, Wilhelm akhirnya memutuskan mengucapkan syahadat yang ia pelajari dari YouTube. 

Baca Juga: Viral Tren Hijab Aneh Bagai Bawa Muatan di Kepala, Warganet Debatkan Apa Isinya

"Ketika saya bersyadahat, oke ini adalah fokus saya," ujarnya. Menurut Wilhelm, Islam adalah agama sempurna karena semuanya diajarkan. 

Diancam Dibunuh

Satu bulan kemudian, Michelle, sang istri, menyusul langkah Wilhelm memeluk Islam lalu memutuskan memakai hijab. 

Suatu hari, Wilhelm mendatangi ayah mertuanya di hari ulang tahunnya di taman. Ia lalu menyampaikan kepada ayah mertuanya bahwa dirinya kini memeluk Islam. 

Sang ayah mertua lalu menanyakan mengenai anaknya Michelle apakah juga menjadi seorang Muslim. 

Saat itu kata Wilhelm keluarga istrinya sedang menonton film tentang teroris ISIS di Suriah sehingga mereka takut anak perempuannya menjadi radikal.