Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Sabtu, 14 Mei 2022 | 08:10 WIB
Ilustrasi Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa. Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa ungkap penyebab lamanya penumpasan TPNPB-OPM di Papua. [Suara.com/Bagaskara]

SuaraLampung.id - Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menyebut proses penumpasan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) memerlukan waktu yang panjang.

Menurut Jenderal Andika Perkasa, posisi TNI dalam penumpasan TPNPB-OPM sama dengan penumpasan MIT di Sulawesi Tengah. 

"Posisi kita sama seperti di Sulawesi Tengah lewat pola satuan operasi, yang berjalan normal adalah operasi penegakan hukum, bekerjasama dengan Polri serta instansi lain," kata Andika usai meninjau pos skotis Satgas Madago Raya di Poso, Jumat (13/5/2022).

Ia menjelaskan yang menjadi salah satu pengaruh operasi penumpasan KKB akan berlangsung jangka panjang adalah penguasaan medan yang dominan oleh para kelompok KKB.

Baca Juga: Penyerang Tersubur PON Papua Ricky Cawor Merapat ke Persija Jakarta

Keterlibatan TNI sendiri dalam operasi itu, dikhususkan pada keamanan dan bersifat cukup terbatas sehingga pihaknya betul-betul bertindak dengan memperhatikan rambu-rambu operasi supaya tidak menimbulkan masalah baru.

"Kami menjaga pola operasi sesuai dengan rambu-rambu yang ada, untuk menjaga jangan sampai ada masalah baru ataupun masalah yang lebih besar lagi," ujar Andika.

Ia mengemukakan, terdapat dua kemiripan yang cukup menonjol antara operasi khusus penumpasan mujahidin Indonesia timur (MIT) di Poso dengan operasi khusus di Papua, yakni medan yang terbilang sulit.

"Variabelnya cukup banyak, dan tantangannya itu berbeda-beda, di Papua dan Poso hanya medan operasinya saja yang sulit," tandas Andika. (ANTARA)

Baca Juga: Ada Penembakan Kelompok Bersenjata, AirNav Sempat Tutup Bandara Aminggaru Ilaga Papua

Load More