Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Sabtu, 16 April 2022 | 18:15 WIB
Ilustrasi penjahat. Cerita korban perampokan sadis di Lampung Timur. [shutterstock]

SuaraLampung.id - MS (38), tersangka perampokan asal Sekampung Udik, Lampung Timur, tewas ditembak aparat kepolisian saat ditangkap, Rabu (13/4/2022). 

Selama beraksi, MS terkenal sadis. Ia tak segan melukai korban-korbannya. Seperti yang dialami Made Dwi Saputra, warga Desa Sidorejo, Kecamatan Sekampung Udik, Lampung Timur. 

Pria 26 tahun itu menceritakan peristiwa yang dialami pada, Kamis (7/4/2022) dini hari. Kata Made sekitar pukul 03.00, dirinya terjaga dari tidurnya setelah mendengar suara yang mencurigakan.

Ketika Made bangun dan mencoba keluar dari kamar tidurnya, tepat di depan pintu sudah ada satu laki laki (pelaku MS) yang tanpa basa basi memukulkan batu besar di kepalanya.

Baca Juga: Detik-detik Minimarket di Medan Dirampok, Karyawan Disekap, Sempat Duel dengan Warga

"Kepala saya di bagian belakang, dihantam batu langsung darah mengucur, dan saya bilang jangan apa-apakan keluarga saya, silahkan ambil yang kamu mau," terang Made.

Setelah memukul kepala Made, pelaku MS mengambil uang senilai Rp2,2 juta yang ada dalam kamar korban. Tidak puas sampai di situ, pelaku lalu memegang erat rambut Ade Nyoman, istri Made.

"Istri saya rambutnya dijambak, ditarik paksa menuju dapur, sampai dapur tiba tiba pelaku menusukkan pisaunya di bagian pantat istri saya hingga dijahit sebulan jahitan," kata Made Dewi Saputra.

Tak cukup melukai Made dan istrinya, pelaku MS menyandera bocah perempuan yang masih usia 11 tahun yang dibawa ke perkebunan jagung.

Kemungkinan kata Made pelaku menyandera anak kecil untuk perlindungan dirinya dari warga dan sebagai jaminan agar korban tidak berteriak.

Baca Juga: SPBU Tak Layani Jeriken, Nelayan Labuhan Maringgai Tidak Melaut karena tak Dapat Solar

"Ya adik saya perempuan 11 tahun, dibawa pelaku, mungkin agar saya tidak teriak dan jika terpergok massa adik saya sebagai tamengnya. Adik saya dilepaskan di perkebunan yang berjarak satu kilometer dari rumah saya," papar Made.

I Gusti Ngurah Umara, pamong Desa Sidorejo, Kecamatan Sekampung Udik, membenarkan adanya peristiwa perampokan yang dialami Made.

"Benar kebetulan pak Made masih tetangga saya, saat kejadian kami dan tetangga turut mengejar pelaku untuk mencari anak yang disandera pelaku,"  ujar I Gusti Ngurah Umara.

Hasil penyelidikan polisi, pelakup perampokan terhadap Made dan Ade Nyoman (korban) berjumlah tiga orang yakni SU (24), HM (49) dan MS (38). Ketiga pelaku tersebut warga Kecamatan Sekampung Udik, Kabupaten Lampung Timur.

"Dari ketiga pelaku satu inisial MS meninggal setelah kami lakukan tindakan tegas, karena pada saat di tangkap mencoba melawan Polisi dengan menggunakan senjata tajam berupa golok," terang Kapolres Lampung Timur AKBP Zaky Alkazar.

Kontributor : Agus Susanto

Load More