SuaraLampung.id - Maskapai China Eastern Airlines diterpa isu tak sedap di saat pesawatnya mengalami kecelakaan di Guangxi pekan ini.
Beredar isu China Eastern Airlines telah memangkas dana pemeliharaan pesawatnya senilai 10 miliar yuan atau sekitar Rp22,5 triliun di tahun 2021.
Pihak China Eastern Airlines membantah isu pemangkasan dana pemeliharaan pesawat di tahun 2021.
Dalam konferensi pers di Nanning, Guangxi, maskapai itu membantah rumor tersebut.
Baca Juga: Pesawat Jatuh di China: Petugas Kesulitan Menemukan Sebab Kecelakaan
"Untuk menjamin keselamatan, biaya pemeliharaan ditingkatkan, meskipun frekuensi penerbangan lebih sedikit karena COVID-19," kata China Eastern dalam sebuah pernyataan yang dikutip media-media setempat.
Bahkan dibandingkan dengan 2019, biaya pemeliharaan pada 2021 naik 12 persen, tulis China Daily mengutip China Eastern.
"Karena China Eastern terdaftar di lantai bursa, silakan cek data-data yang sudah terbuka dan transparan itu," kata pihak maskapai yang berkantor pusat di Shanghai itu.
Kecelakaan udara terbesar di China dalam 12 tahun terakhir itu juga diduga disebabkan oleh kerusakan pada pickle fork, komponen yang menyatukan badan dan sayap pesawat.
China Eastern mengatakan tidak ada masalah dengan komponen itu sehingga perbaikan tidak dibutuhkan, apalagi diperbaiki secara mandiri seperti yang diisukan selama ini.
Baca Juga: Black Box Pesawat China Eastern yang Jatuh di Guangxi Ditemukan Tapi Kondisinya Rusak Parah
Sementara itu, pakar kedirgantaraan dari Beihang University Prof Huang Jun menduga pilot pesawat nahas tersebut kehilangan kendali.
"Salah satu alasan jatuhnya pesawat itu secara tiba-tiba bisa jadi karena kerusakan sistem kendali penerbangan secara tiba-tiba," katanya seperti dikutip Global Times.
Dengan kegagalan fungsi pada sistem kendali tersebut, kata dia, pesawat bernomor penerbangan MU-5735 itu akan kehilangan daya angkat.
Jatuhnya pesawat itu dari ketinggian hampir 9.000 meter dalam penerbangan dari Kunming, Provinsi Yunnan, menuju Guangzhou, Provinsi Guangdong, masih meninggalkan misteri.
Pesawat tersebut jatuh secara vertikal sebelum meledak dan terbakar saat menghunjam perbukitan di Kabupaten Tengxiang, Guangxi.
Tim penyelamat berhasil menemukan satu dari dua kotak hitam pesawat.
Nilai saham China Eastern di bursa Shanghai terus menurun sejak kecelakaan itu. Hingga perdagangan saham ditutup pada Jumat (26/3), harga saham maskapai itu mencapai 4,90 yuan (Rp11.050,57) atau turun 5,41 persen. (ANTARA)
Berita Terkait
-
Pesawat Delta Airlines Terbalik di Bandara Toronto, 15 Orang Luka
-
Video Detik-detik Pesawat Jatuh Hantam Jalan Raya di Brasil
-
Pesawat Hilang di Alaska Ditemukan: 3 Tewas, 7 Terjebak
-
Pesawat Berpenumpang 10 Orang Hilang di Alaska, Pencarian Dramatis Berlangsung
-
Bocah 10 Tahun Selamatkan Adik dari Kecelakaan Pesawat Hingga Terkena Serpihan Logam di Kepala
Terpopuler
- Menguak Sisi Gelap Mobil Listrik: Pembelajaran Penting dari Tragedi Ioniq 5 N di Tol JORR
- Kode Redeem FF SG2 Gurun Pasir yang Aktif, Langsung Klaim Sekarang Hadiahnya
- Dibanderol Setara Yamaha NMAX Turbo, Motor Adventure Suzuki Ini Siap Temani Petualangan
- Daftar Lengkap HP Xiaomi yang Memenuhi Syarat Dapat HyperOS 3 Android 16
- Xiaomi 15 Ultra Bawa Performa Jempolan dan Kamera Leica, Segini Harga Jual di Indonesia
Pilihan
-
Link Live Streaming AC Milan vs Inter Milan: Duel Panas Derby Della Madonnina
-
FULL TIME! Yuran Fernandes Pahlawan, PSM Makassar Kalahkan CAHN FC
-
Libur Lebaran, Polresta Solo Siagakan Pengamanan di Solo Safari
-
Dipermak Nottingham Forest, Statistik Ruben Amorim Bersama MU Memprihatinkan
-
Partai Hidup Mati Timnas Indonesia vs China: Kalah, Branko Ivankovic Dipecat!
Terkini
-
Kronologi Begal Motor di Lampung Tengah: Korban Kehabisan Bensin, Dibuntuti, Ditodong
-
Ini Titik Rekayasa Lalu Lintas dari Bandar Lampung Menuju Pantai di Pesawaran
-
Arus Balik Lebaran 2025 Mulai Padat! Strategi Delay System Disiapkan di Pelabuhan Bakauheni
-
Rayakan Idul Fitri dengan Tinju dan Tendangan, Pria Ini Aniaya Pacar di Lampung Tengah
-
Waspada! Buaya Muncul di Pantai Lampung Selatan Saat Libur Lebaran