Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Kamis, 24 Maret 2022 | 13:34 WIB
Ilustrasi nelayan. Pertamina Patra Niaga menanggapi keluhan nelayan mengenai kelangkaan solar. [Dok : Istimewa]

SuaraLampung.id - Para nelayan TPI Lempasing, Sukajaya Lempasing, Kecamatan Telukbetung Timur, Kota Bandar Lampung, mengeluhkan kelangkaan solar

Para nelayan ini membutuhkan solar sebagai bahan bakar perahu untuk mencari ikan di laut. Karena solar sulit didapat, para nelayan memutuskan mencampur dengan Dexlite.

Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel Tjahyo Nikho Indrawan menanggapi keluhan nelayan mengenai kelangkaan solar di TPI Lempasing.

Menurutnya, ketersediaan suplai Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar subsidi bagi para nelayan TPI Lempasing dan sekitarnya dalam kategori aman.

Baca Juga: Bawa 2.400 Liter Solar Subsidi, 2 Pria di Aceh Ditangkap

"Pasokan tersebut dialokasikan PT Pertamina melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Nelayan (SPBUN) 28.222.01 Koperasi Unit Desa (KUD) Mina Jaya, Kota Bandar Lampung," ungkapnya, Kamis (24/3/2022) dikutip dari Saibumi.com--jaringan Suara.com.

Lebih lanjut ia menuturkan, untuk wilayah TPI Lempasing mendapat suplai BBM Biosolar melalui SPBUN 28.222.01 KOP KUD Mina Jaya. Stock saat ini di SPBUN tersebut aman, sekitar 17 Kiloliter (KL) dengan alokasi per bulan 300 KL.

Selanjutnya, terkait kabar yang menyebutkan bahwa daerah sekitar mengalami kelangkaan suplai solar subsidi.

"Kami tidak mengurangi penyaluran Biosolar ke SPBUN, untuk pasokan stok solar subsidi atau Biosolar kini mencapai 17 KL dan bahan bakar jenis Dexlite sebanyak 5 KL. Ini sudah kami cek di SPBUN sana, petugas kami memastikan (solar) aman di sana," jelasnya.

Selain itu, dirinya turut memastikan bahwa sebagian dermaga pada TPI Lempasing penyaluran kebutuhan solar subsidi tidak diakomodir oleh PT Pertamina.

Baca Juga: Gubernur Sumut Edy Rahmayadi Larang Kendaraan Dinas Pakai Solar Bersubsidi

"Jadi untuk, operator penyalur solar subsidi di Indonesia itu tidak cuma Pertamina," tukasnya.

Para nelayan mengaku kesulitan mendapatkan bahan bakar. Hingga akhirnya mereka pun mencari alternatif lain dengan cara beralih ke bahan bakar minyak jenis Dexlite.

"Iya mau bagaimana lagi kan, solar langka. Kita harus tetep melaut buat makan. Mau gak mau beralih ke dexlite," beber salah satu nelayan kala diwawancarai saibumi.com, di TPI Lempasing, Sukajaya Lempasing, Kecamatan Telukbetung Timur, Kota Bandar Lampung, Sabtu (19/3/2022).

Sementara itu, Wandi selaku pengawas TPI Lempasing menjelaskan, ia tak menampik apabila nelayan merasa kesulitan akan kelangkaan BBM Solar.

"Jadi memang kita agak kesulitan, tapi kita mensiasati dengan cara diganti (dicampur) dengan dexlite. Sementara untuk kuotanya agar terpenuhi semua, jadi di bagi-bagi seluruh nelayan, baik nelayan besar, maupun nelayan kecil jadi dapet semua gitu," pungkas Wandi.

Load More