Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Kamis, 24 Maret 2022 | 12:52 WIB
Ilustrasi Pawang hujan Rara Isti Wulandari. Rara ungkap ada pawang hujan laporkan pemerintah ke polisi karena dianggap gagal. [ANTARA FOTO/Andika Wahyu]

SuaraLampung.id - Aksi Rara Istiani Wulandari sebagai pawang hujan di ajang MotoGP Mandalika 2022 menyita perhatian dunia. Rara si pawang hujan sampai trending topic di media sosial. 

Semua penonton MotoGP Mandalika 2022 membincangkan aksi Rara sebagai pawang hujan. Ada pihak yang pro namun banyak juga yang kontra terhadap Rara. 

Pihak pro menganggap aksi Rara sebagai pawang hujan adalah bagian dari budaya dan tradisi yang ada di Indonesia. Sementara yang kontra menganggap pawang hujan klenik dan tidak masuk logika.

Di podcast Deddy Corbuzier, Rara mengaku tak mengambil pusing dengan kritikan dari pihak-pihak yang kontra terhadap aksinya sebagai pawang hujan. 

Baca Juga: Heboh Roy Suryo Posting Gambar Mirip Monyet Jadi Pawang Hujan, Husin Shihab Meradang Colek Polisi

"Saya sih uda biasa mas di bully. Uda biasa juga ada yang memuji jadi buatku it's no problem. Yang penting waktu itu saya berusaha untuk membantu," kata Rara.  

Rara menceritakan didatangkan ke Mandalika pada 10-23 Februari 2022 saat pre session test. Ia lalu didatangkan lagi ke sana selama 21 hari karena aspalnya mengalami masalah.

Rara diminta mendatangkan hujan gerimis agar aspal tidak mengelupas karena cuaca yang terlalu panas. 

Deddy Corbuzier lalu penasaran berapa tarif Rara saat menjadi pawang hujang di MotoGP Mandalika 2022. 

"Dibayar berapa?" tanya Deddy. 

Baca Juga: Deddy Corbuzier Bilang Aksi Pawang Hujan di MotoGP Mandalika Hanya Teknik Marketing, Rara Isti: Itu Kejadian Nyata

"Per day, satu hari dibayar Rp 5 juta," jawab Rara. 

Load More