SuaraLampung.id - Ketersediaan kedelai di pasaran di di Kota Bandarlampung dinilai masih terbilang lancar dan belum ada kelangkaan.
Catatan itu dijelaskan Dinas Pangan Kota Bandarlampung, meski tak menampik harga kedelai mengalami kenaikan.
"Setelah kita lakukan pengecekan di gudang Hi. Suwondo JI. Tamin Tanjung Karang Barat dan Pasar Induk Tamin, tidak ditemukan kelangkaan kacang kedelai," kata Kepala Dinas Pangan Kota Bandarlampung, I Kadek Sumartha, dikutip dari ANTARA, Kamis (24/2/2022).
Dia mengatakan bahwa stok yang saat ini tersedia di gudang dan pasar yang telah dicek sebanyak 30 ton dan hal tersebut masih memenuhi kebutuhan akan kacang kedelai di Bandarlampung.
Baca Juga: Menteri Airlangga Hartarto Gagal Selesaikan Masalah Kedelai dan Minyak Goreng
Namun begitu, ia pun mengakui terdapat kenaikan harga kedelai di tingkat pemasok secara bertahap dari Rp9.000 per kilogram pada awal tahun sekarang menjadi Rp11.000 per kilogram.
"Hal ini juga mengakibatkan terjadinya kenaikan harga di tingkat distributor berkisar Rp11.500 per kilogram, sehingga daya beli produsen tempe dan tahu melemah," ujarnya.
Ketersediaan tempe dan tahu di pasar tradisional juga masih ada dengan harga untuk konsumsi di rumah tangga berkisar Rp13.500 per kilogram.
"Sedangkan penjualan tahu dan tempe di pasaran masih tersedia dengan harga normal," ujarnya.
Sementara itu, perajin tempe di Bandarlampung Eka Ningsih (54) mengungkapkan bahwa kenaikan harga kedelai mulai naik sejak lima bulan lalu.
Baca Juga: Usai Mogok Produksi, Harga Tempe Naik, Perajin: Kedelai Belum Stabil
"Harga naik (kedelai. Red) secara bertahap, hingga sekarang berkisar Rp11.500 ," katanya.
Dengan kenaikan harga kedelai ini sudah tentu akan mempengaruhi keuntungannya. Bahkan para perajin pun harus mencari strategi agar biaya produksi tidak terlampau besar.
"Untungnya tipis, kita juga harus pintar-pintar, karena harus menyesuaikan dengan ongkos produksi," kata dia.
Sementara itu, salah seorang pedagang di Pasar Panjang Nurhadi, mengatakan bahwa ketersediaan tahu di tingkat produsen masih cukup tersedia namun memang ukurannya yang sedikit diperkecil.
"Kalau stok banyak di produsen tapi ukuran tahunya memang diperkecil. Kita ambil satu bungkus tahu dari produsen dengan harga normal sehingga jual ke konsumen juga harga normal, jadi tidak ada kenaikan harga memang," ungkap Nurhadi.
Berita Terkait
-
17 Alasan Mengapa Tempe adalah Makanan Sehat Terbaik untuk Semua Usia
-
Jaga Harga Stabil, Pemerintah Akan Stok Kedelai 100 Ribu Ton
-
Baik untuk Kesehatan Jantung, Berikut 3 Manfaat Mengonsumsi Kedelai Hitam
-
Kedelai Langka Sepekan Terakhir, Produsen Tahu Tempe Rumahan di Semanan Menjerit!
-
Harga Kedelai Masih Tinggi, Produsen Tahu Tempe Semanan Ungkit Janji Kosong Jokowi di Rumah Luhut
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
Harga Emas Antam Masih Bertahan Tinggi di Level Rp1.541.000/Gram Pada Akhir Pekan
-
Sambut Presiden dengan Kemewahan, Mercedes-Maybach S650 Pullman Jadi Tunggangan Prabowo di Abu Dhabi
-
Tangan Kanan Bongkar Shin Tae-yong Punya Kendala di Timnas Indonesia: Ada yang Ngomong...
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
Terkini
-
Meriahnya OPPO Run 2024, Ada Hadiah Ratusan Juta dan Diskon dengan Menggunakan BRImo
-
Pilkada 2024: KPU Bandar Lampung Antisipasi Bencana, TPS Rawan di Pulau Pasaran
-
Liburan Berujung Maut: Rombongan PAUD Terseret Ombak di Pantai Ilahan, 1 Bocah Meninggal
-
Lampung Siaga I Jelang Pencoblosan Pilkada Serentak 2024, Wamendagri Beri Catatan Ini
-
Logistik Pilkada Bandar Lampung Aman, Wamendagri: "On the Track!"