SuaraLampung.id - Sejumlah pengusaha tahu di Kota Metro nyaris gulung tikar alias tutup usaha lantaran harga kedelai terus melambung tinggi.
Diutarakan Ahmad, salah satu pengusaha tahu di Jalan Kaca Piring, Kelurahan Mulyojati, Kecamatan Metro Barat. Pihaknya mengaku sudah satu minggu tidak memproduksi tahu karena tingginya harga kedelai.
"Sudah seminggu ini kami tidak memproduksi tahu. Kami bingung untuk menyiasati tingginya harga kacang kedelai. Bila harga tahu ikut dinaikkan kami takut pelanggan lari. Mau kami kecilkan ukurannya, mau seukuran apa," kata dia, Selasa.
Suroto, pengusaha tahu rumahan di Jalan Tangkil Kelurahan Mulyojati, Kecamatan Metro Barat juga menyampaikan hal yang sama. Ia mengaku sejak pandemi COVID-19 sudah tidak mendapatkan keuntungan dari penjualan tahu.
"Kurun waktu hampir dua tahun semenjak COVID datang, harga kacang kedelai naik dua kali lipat dari harga Rp6 ribu kini Rp12 ribu. Kami terus coba bertahan meskipun tidak mendapatkan keuntungan,” ucapnya..
"Kami punya lima orang tenaga kerja, kalau kami berhenti mereka mau kemana. Sekarang saja kami hanya bisa mengolah satu kuintal kedelai. Selain harganya mahal, minat masyarakat juga sudah mulai berkurang akibat pandemi COVID-19. Dari penjualan tahu sekarang keuntungan per hari hanya Rp200 ribu, itu belum dipotong belanja plastik, listrik, upah pegawai dan lainnya," jelas Suroto.
Pihaknya berharap agar pemerintah segera mencari solusi untuk menurunkan harga kedelai agar dirinya tetap bisa memproduksi tahu.
"Kami berharap pemerintah punya solusi terkait tingginya harga kedelai ini, serta dapat menormalkan harga agar usaha yang saya rintis sejak lima tahun lalu ini tidak gulung tikar," harapnya.
Wali Kota Metro Wahdi Siradjuddin mengatakan, Pemkot Metro akan berupaya untuk menstabilkan harga kedelai di kota setempat.
Baca Juga: Satgas Pangan Sidak, Temukan 345,6 Ribu Liter Minyak Goreng di Gudang CV Sinar Laut Bandar Lampung
"Iya tentu kita akan upayakan stabilisasi harga kedelai. Tapi ini perlu upaya bersama," tandasnya. (ANTARA)
Tag
Berita Terkait
-
Perajin Tahu di Belitung Tetap Produksi Meski Kedelai Mahal: Jika Harga Kedalai Naik Terus, Kami Stop Produksi
-
Satgas Pangan Sidak, Temukan 345,6 Ribu Liter Minyak Goreng di Gudang CV Sinar Laut Bandar Lampung
-
Tak Mau Usaha Gulung Tikar, Perajin Tempe di Bekasi Terpaksa Naikkan Harga Jual
-
Harga Kedelai Impor Melonjak, Usaha Keripik Tahu Kota Magelang Potong Jam Kerja Karyawan
-
Mahalnya Kedelai Bisa Picu Kenaikan Harga Pangan di Sumut
Terpopuler
- Kekayaan Hakim Dennie Arsan Fatrika yang Dilaporkan Tom Lembong: Dari Rp192 Juta Jadi Rp4,3 Miliar
- Tanggal 18 Agustus 2025 Cuti Bersama atau Libur Nasional? Simak Aturan Resminya
- Di Luar Prediksi, Gelandang Serang Keturunan Pasang Status Timnas Indonesia, Produktif Cetak Gol
- Resmi Thailand Bantu Lawan Timnas Indonesia di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Agustus: Klaim 3.000 Gems dan Pemain 111
Pilihan
-
DTKS Resmi Berubah Jadi DTSEN, Ini Cara Update Desil Agar Tetap Terima KIP Kuliah
-
Jalan Terjal Jay Idzes ke Torino, Il Toro Alihkan Incaran ke Bek 1,97 M
-
Sri Mulyani Ungkap Kejanggalan Angka Pertumbuhan Ekonomi 5,12 Persen yang Bikin Publik Melongo!
-
Cara Daftar DTKS Agustus 2025 Agar Dapat Bansos KIP-K, PKH, BPNT dan KJP Plus
-
Aneh Bin Ajaib! Pertumbuhan Ekonomi 5,12% Diragukan, Menko Airlangga Pasang Badan Bela BPS
Terkini
-
Ekonomi Lampung Solid di Triwulan II 2025, Ini Penopangnya
-
Meningkat dari Jumlah Tahun Lalu, BRI Kembali Realisasi Program 3 Juta Rumah Jadi 25.000 Unit
-
Sukses Raih 15 Penghargaan Internasional, BRI Kokohkan Posisi di Layanan Kustodian
-
Satgas Kejagung Sikat Perambah Hutan di TNBBS, Pemprov Lampung Ambil Langkah Ini
-
"Jalur Tengkorak" Jalinbar Kembali Makan Korban: Truk Terguling di Sedayu, 2 Tewas