Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Selasa, 15 Februari 2022 | 13:59 WIB
Ilustrasi terdakwa kasus pemerkosaan terhadap santriwati, Herry Wirawan. Herry tidak dijatuhi hukuman kebiri kimia. [ANTARA/HO-Kejati Jawa Barat]

SuaraLampung.id - Terdakwa Herry Wirawan, pemerkosa 12 santriwati dijatuhi hukuman pidana seumur hidup oleh majelis haki Pengadilan Negeri (PN) Bandung. 

Majelis hakim tidak menjatuhkan hukuman kebiri kimia ke Herry Wirawan karena beberapa alasan.  

Hakim berpendapat hukuman kebiri kimia tidak memungkinkan untuk dilakukan mengingat Herry dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.

Pasalnya berdasarkan undang-undang, kebiri kimia dilakukan setelah terpidana menjalani pidana pokok.

Baca Juga: Ini yang Bikin Majelis Hakim PN Bandung Jatuhkan Vonis Hukuman Seumur Hidup pada Herry Wirawan

"Apabila terdakwa dipidana mati atau dipidana penjara seumur hidup, maka tindakan kebiri kimia tidak memungkinkan untuk dilaksanakan," kata Ketua Majelis Hakim Yohanes Purnomo di PN Bandung, Selasa (15/2/2022) dikutip dari ANTARA.

Menurutnya hal tersebut tidak memungkinkan berdasarkan Pasal 67 KUHP. Di situ disebutkan jika terpidana tidak memungkinkan dilaksanakan pidana lain apabila sudah dipidana mati atau dipidana penjara seumur hidup.

Herry dinyatakan bersalah telah melakukan pemerkosaan terhadap 13 santriwati berdasarkan fakta-fakta persidangan. Dari keterangan santri yang menjadi korban, menurut hakim, Herry pun tidak merasa keberatan atas keterangan para korban itu.

Sehingga majelis hakim memutuskan Herry agar dihukum penjara seumur hidup guna mempertanggungjawabkan perbuatannya itu. Hakim menilai tidak ada hal yang meringankan hukuman terhadap Herry Wirawan.

"Mengadili, menjatuhkan pidana kepada terdakwa (Herry Wirawan), dengan pidana penjara seumur hidup," kata hakim.

Baca Juga: BREAKING NEWS: Predator Santriwati di Bandung Lolos dari Hukuman Mati

Perbuatan Herry itu dinyatakan bersalah sesuai dengan Pasal 81 ayat 1, ayat 3 dan ayat 5 jo Pasal 76D UURI Nomor 17 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak jo Pasal 65 ayat (1) KUHP sebagaimana dakwaan pertama. (ANTARA)

Load More