Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Kamis, 03 Februari 2022 | 17:42 WIB
Ilustrasi rapid test antigen. Sebanyak 3 siswa dan seorang guru di SMAN 1 Bandar Lampung terpapar COVID-19. [ANTARA/HO-Unhas]

SuaraLampung.id - Selain Sekolah Menengah Teknologi Industri (SMTI) Bandar Lampung, sejumlah siswa dan guru di SMAN 1 Bandar Lampung juga terpapar COVID-19

Kepala SMAN 1 Bandar Lampung Ngimron Rosadi mengatakan, ada satu guru dan tiga siswa di tempatnya yang terpapar COVID-19. 

Ia mengatakan, empat warga SMAN 1 Bandar Lampung yang terpapar COVID-19 tersebut dinyatakan reaktif dalam pelaksanaan pemeriksaan antigen oleh Satuan Tugas COVID-19 Kota Bandar Lampung.

"Tadi total yang diperiksa untuk guru dan siswa ada 95 orang, dan untuk yang reaktif sementara waktu diminta untuk melakukan isolasi di kediaman masing-masing dan diawasi oleh Puskesmas terdekat," ucapnya.

Baca Juga: Kasus COVID-19 Meningkat, Pemprov Lampung Evaluasi Berkala Pembelajaran Tatap Muka

Menurutnya, setelah adanya kasus reaktif COVID-19 tersebut akan diusahakan pelaksanaan tes usap bagi 828 orang siswa dengan bekerjasama dinas dan satuan tugas terkait.

"Untuk pelaksanaan pembelajaran tatap muka akan di koordinasikan terlebih dahulu dengan Dinas Pendidikan Provinsi Lampung, sedangkan untuk pelaksanaan pemeriksaan untuk 828 siswa akan bekerjasama dengan Satgas COVID-19," katanya lagi.

Selain SMAN 1 Bandar Lampung telah ditemukan juga kasus terkonfirmasi positif COVID-19 pada siswa dan pegawai di SMK-Sekolah Menengah Teknik Industri (SMTI) Bandar Lampung.

"Memang ada 5 orang siswa dan 1 pegawai yang terkonfirmasi positif COVID-19," ujar Kasubag TU Sekolah Menengah Teknik Industri, Yuni Dwi Kurniawan.

Menurutnya, enam kasus positif COVID-19 di lingkungan sekolah tersebut didapat setelah pelaksanaan penelusuran kasus secara rutin di lingkungan sekolah.

Baca Juga: 5 Pelajar SMTI Bandar Lampung Terpapar COVID-19 Usai Rayakan Pesta Ulang Tahun Sekolah

"Kebetulan disini ada alatnya jadi kita lakukan tes secara rutin per 60 siswa, pertama didapatkan satu kasus positif lalu dilanjutkan tes bagi 250 siswa dari total siswa sebanyak 900 orang," kata dia.

Ia melanjutkan, setelah didapatkan kasus positif COVID-19 tersebut pihaknya menghubungi Satuan Tugas COVID-19 dan memutuskan untuk melaksanakan sekolah secara daring.

"Lalu kita ambil langkah antisipatif dengan meliburkan siswa sementara waktu serta mendesinfeksi seluruh ruangan," ucapnya.

Dia mengatakan, untuk keberlanjutan PTM pihaknya masih menunggu arahan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung serta Satgas COVID-19.

"Untuk pilihan pelaksanaan PTM atau sekolah secara daring masih menunggu arahan selanjutnya," ujarnya lagi. (ANTARA)

Load More