Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Jum'at, 07 Januari 2022 | 16:27 WIB
Ilustrasi Warga penerima BLT. Viral video warga cekcok soal KTP ganda untuk pencairan BLT di Jagabaya III, Bandar Lampung. [Inibalikpapan.com]

SuaraLampung.id - Viral di WhatsApp grup video dua percekcokan dua warga mengenai penggandaan kartu tanda penduduk (KTP) untuk pencairan bantuan langsung tunai (BLT) sebesar Rp 600 ribu. Dikabarkan percekcokan terjadi di Kelurahan Jagabaya III, Way Halim, Bandar Lampung

Dalam video berdurasi 2:36 menit, terlihat dua orang perempuan berdebat di sebuah rumah. Seorang wanita bermaksud menyerahkan KTP atas nama wanita yang merekam video. 

Wanita yang diduga oknum pekerja sosial masyarakat (PSM) di Kelurahan Jagabaya III itu membuat KTP atas nama warga untuk mencairkan BLT dari Kementerian Sosial (Kemensos).

Padahal warga itu sudah punya KTP. Saat uang BLT cair, warga diminta membayar uang Rp 250 untuk biaya pembuatan KTP oleh wanita oknum PSM. 

Baca Juga: Ganjar Pranowo Dilaporkan Adhie Massardi ke KPK, Eks Wali Kota Solo Angkat Bicara

Terkait video yang beredar, Lurah Jagabaya III Darwin mengaku belum mengetahui adanya video yang disebut adalah warganya.

"Saya baru tahu ini, nanti saya akan cek ke Ketua RT. Insya Allah nanti ketahuan kalau memang yang ada dalam video itu warga Jagabaya III," katanya, Jumat (7/1/2022).

Setelah melihat video yang beredar di medsos itu, Darwin memastikan yang di dalam video bukan petugas dari Kelurahan Jagabaya.

"Saya pastikan itu bukan staf saya. Nanti akan saya telusuri kepada ketua RT dan ketua lingkungan untuk memastikan permasalahan sebenarnya," jelasnya.

Darwin mengatakan stafnya tidak pernah berurusan dengan masalah pembuatan KTP karena menerbitkan KTP bukan ranah pihak kelurahan. 

Baca Juga: Ngakak Abis! Parodi Klip Lagu Noah, Netizen: Request Pake Truk Tangki Sedot WC Dong

"Yang jelas saya rasa itu permasalahan pribadi dan kita juga belum tahu apa kah orang yang dalam video itu warga Jagabaya atau bukan. Dan bukan ranahnya, staf saya mengeluarkan KTP, "ujarnya.

Kontributor : Ahmad Amri

Load More