Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Senin, 03 Januari 2022 | 11:17 WIB
Ilustrasi varian Omicron. Gejala khas pasien Omicron yang terjadi hanya di malam hari. [Pixabay]

SuaraLampung.id - Varian COVID-19 Omicron memiliki gejala khas yang hanya terjadi di malam hari. Gejala khas itu ialah pasien Omicron banyak berkeringat di malam hari. 

Dr. Amir Khan dari Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS) menyebutkan, di antara lima pasien COVID-19 yang terinfeksi varian Omicron, salah satunya mengalami gejala menonjol karena hanya muncul pada malam hari.

Dia seperti dikutip dari Medical Daily, Senin mencatat, berkeringat di malam hari yang dialami pasien bisa menyebabkannya bangun dan berganti pakaian.

Ini bukan pertama kalinya para ahli mengamati keringat berlebih di malam hari pada pasien COVID-19. Pada Desember lalu, sekelompok peneliti juga mencatat sebanyak 114 orang dari 212 peserta studi melaporkan banyak berkeringat sementara 102 dari mereka melaporkan berkeringat pada malam hari saat memerangi virus.

Baca Juga: Hits: Antibodi Ini Bisa Menetralkan Varian Omicron Hingga Masker Kain Tak Efektif

Sementara itu, penelitian berbeda yang diterbitkan Rumah Sakit Guizhou University beberapa waktu lalu menunjukkan keringat malam bisa menjadi gejala pertama pneumonia COVID-19.

Namun, laporan ilmiah itu tidak didukung bukti yang luas sehingga penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mendukung apa yang peneliti temukan. Meski demikian, beberapa ahli medis sejak itu mengakui keringat malam sebagai salah satu gejala infeksi COVID-19.

“Ini penting, dan penting bagi kita untuk tetap waspada terhadap gejala-gejala ini. Jika kita ingin melacak Omicron dan melacaknya di seluruh dunia, kita harus bisa menguji orang-orang dengan gejala ini,” kata Dr. Khan seperti dikutip dari New York Post.

Dibandingkan dengan varian Delta, Omicron dikatakan hanya menyebabkan COVID-19 bergejala ringan seperti tenggorokan gatal, nyeri otot ringan, kelelahan ekstrem, batuk kering dan keringat malam.

Hal senada diungkapkan Dr. Angelique Coetzee, dokter Afrika Selatan yang pertama kali membunyikan alarm pada varian Omicron. Dia mengatakan, sebagian besar pasien Omicron menunjukkan gejala yang sangat ringan dari infeksi. (ANTARA)

Baca Juga: Pasien Omicron di Surabaya Sempat Jalan-jalan di Bali 5 Hari Dan Menginap di Nusa Dua

Load More