SuaraLampung.id - Mantan Bupati Lampung Tengah Mustafa disebut kecewa dengan mahalnya harga "fee" pengurusan Dana Alokasi Khusus (DAK) Kabupaten Lampung Tengah dari APBN Perubahan Tahun Anggaran 2017.
Fee yang diminta oleh orangnya Azis Syamsuddin untuk pengurusan DAK Lampung Tengah hingga Rp 2,1 miliar untuk pencairan anggaran Rp 25 miliar.
"Respons bupati saat itu dia mengatakan 'Besar juga ya' jadi dinilai terlalu besar pemberiannya dan kedua kecewa karena hanya dapat DAK Rp25 miliar," kata mantan Kepala Dinas Bina Marga Lampung Tengah Taufik Rahman di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Senin (27/12/2021) dikutip dari ANTARA.
Taufik Rahman menjadi saksi untuk terdakwa eks Wakil Ketua DPR RI Muhammad Azis Syamsuddin didakwa memberi suap senilai Rp3,099 miliar dan 36 ribu dolar AS sehingga totalnya sekitar Rp3,619 miliar kepada Stepanus Robin Pattuju dan advokat Maskur Husain terkait pengurusan penyelidikan KPK di Lampung Tengah.
Menurut Taufik, uang itu diberikan oleh dua pihak yang mengaku sebagai orang kepercayaan mantan Wakil Ketua DPR RI dari Fraksi Partai Golkar Azis Syamsuddin, yaitu Aliza Gunado dan Edi Sujarwo.
"Penyampaian Pak Bupati, Pak Azis ketua banggar kan dari Lampung mudah-mudahan dia bisa bantu untuk DAK tadi," ungkap Taufik.
Taufik sendiri sempat bertemu dengan Azis Syamsuddin di kantor Azis di Gedung DPR pada 21 Juli 2021.
"Jadi Jumat, 21 Juli 2017 di ruang tamu gedung DPR kami ketemu Pak Azis dibawa Pak Jarwo. Kami diperkenalkan 'ini dari Lampung Tengah, urus DAK'. Kemudian Pak Azis mengeluarkan catatan kecil dari kantongnya, katanya 'Ooh Lampung Tengah ya ada DAK Rp25 miliar'. Padahal saya dapat gambaran dari Aliza awalnya Rp99 miliar jadi saya tanya 'Tidak bisa ditambah Pak?' kemudian dijawab 'tidak bisa ini sudah final', kemudian kami ditinggal karena Pak Azis ada rapat," jelas Taufik.
Karena mendapat kepastian DAK APBNP 2017 Lampung Tengah yang akan cair adalah Rp25 miliar maka Taufik dimintai pelunasan "fee".
Baca Juga: Saksi Bongkar Peran Aliza Gunado dalam Pengurusan DAK Lampung Tengah
"Pak Jarwo dan Aliza mengingatkan komitmen Rp2,1 miliar setelah DAK keluar. Karena waktunya mepet, kami pinjam, hari pertama bisa diberikan Rp1,1 miliar dan hari berikutnya Rp850 juta," ungkap Taufik.
Rinciannya pemilik CV Tetayan Konsultan, yaitu Darius Hartawan memberikan pinjaman sebesar Rp500 juta dan Rp600 juta berasal dari urunan para staf kemudian diserahkan pada Sabtu, 22 Juli 2021, oleh staf Taufik bernama Nowo kepada Aliza dan Jarwo di Hotel Veranda.
Selanjutnya pada 23 Juli 2021 diberikan lagi Rp950 juta yang berasal dari dua orang kasi di Bina Marga.
Taufik mendapat laporan bahwa uang sudah diserahkan Aliza dan Jarwo kepada Vio yang disebut sebagai adik Azis Syamsuddin di Kafe Vios.
Taufik menyebut Jarwo masih meminta Rp200 juta untuk pengurusan DAK tahun 2018 dan uang Rp100 juta sebagai uang operasional.
"Awalnya saya pikir Rp200 juta risiko tidak terlalu besar kalau hilang dan saat DAK keluar baru komitmen kita kasih," ungkap Taufik. (ANTARA)
Berita Terkait
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Predator Anak di Kalianda Diciduk Polisi, Satu Buron Masih Diburu
-
Akad Massal KUR BRI Jadi Bukti Nyata Dukungan pada Ekonomi Kerakyatan
-
BRI 130 Tahun: Konsistensi dan Inovasi di Era Transformasi Digital
-
Ketua Bawaslu Mesuji Deden Cahyono Dijebloskan ke Penjara Terkait Korupsi Dana Pilkada
-
Kakek Bejat di Bandar Lampung Diduga Cabuli 3 Bocah SD Tetangga, Nyaris Diamuk Massa